Perjanjian Sevres
Tanggal 10 Agustus tahun 1920, ditandatangani perjanjian Sevres antara imperium Utsmani dan negara-negara Sekutu. Perjanjian ini ditandatangani setelah imperium Ustmani mengalami kekalahan dalam Perang Dunia Kedua dan berdasarkan perjanjian tersebut, 80 persen wilayah kekuasaan imperium Ustmani terpaksa diserahkan kepada Sekutu. Akibatnya, wilayah imperium ini yang semula 3 juta km persegi berkurang hingga 600 ribu km persegi. Perjanjian Sevres ini meresmikan kesepakatan antara Perancis dan Inggris mengenai pembagian wilayah Imperium Ustmani. Inggris kemudian meguasai Irak, Yordan, dan Palestina sedangkan Perancis menguasai Syria dan Libanon.
Di samping itu, berdasarkan perjanjian ini, sebagian wilayah Turki saat ini diserahkan kepada Yunani, Italia dan Armenistan. Hal ini menimbulkan kemarahan rakyat Turki dan tentara Turki kemudian memerangi para penjajah tersebut. Akhirnya, pada tahun 1923, sekutu kembali menandatangani perjanjian baru dengan Turki yang berisi pengembalian wilayah-wilayah yang semula direbut Sekutu ke tangan Turki.
Perang Jepang Vs Cina
Tanggal 10 Agustus tahun 1937, terjadi perang dua tahun antara Jepang dan Cina dalam memperebutkan Kanton dan Shanghai, dua kawasan penting di Cina. Kanton adalah pelabuhan penting dan strategis di selatan Cina. Rakyat Cina berjuang keras mempertahankan wilayahnya tersebut, namun setelah jatuh korban yang amat banyak, pada tanggal 25 April 1939, pasukan Cina menyerah dan Kanton direbut oleh Jepang. Dengan dimulainya Perang Dunia Kedua, Jepang menduduki kawasan luas di Cina. Namun, rakyat Cina melakukan perlawanan gigih sehingga akhirnya Jepang menarik mundur pasukannya.
Pendudukan Korea
Tanggal 10 Agustus 1945, menyusul kekalahan Jepang dalam Perang Dunia Kedua, wilayah utara semenanjung Korea hingga lintang utara 38 derajat menjadi wilayah kekuasaan Tentara Merah Soviet. Beberapa hari kemudian, bagian selatan semenanjung Korea dikuasai oleh AS. Pendudukan di utara dan selatan semenanjung ini merupakan permulaan dari terbentuknya dua negara Korea Selatan dan korea Utara. Pada tahun 1991 ditandatangani “Perjanjian Persahabatan, Non Agresi, Pertukaran, dan Kerjasama” di antara kedua negara ini.
Abu Nu’aim Wafat
Tanggal 29 Sya’ban 219 Hijriah, Abu Nu’aim, seorang ulama hadis, fiqih, dan sejarah Islam, meninggal dunia. Dia dilahirkan pada tahun 130 Hijriah di Irak. Abu Nu’aim dianggap sebagai salah satu periwayat hadis yang sangat terkemuka dan karenanya, dia amat dihormati dan dipercaya oleh para ulama lslam. Karya Abu Nu’aim di antaranya berjudul “Ash-Shalah”. Selain itu, Ibnu Nadim, seorang sejarawan terkenal Arab, dalam dua bukunya yang berjudul “Al-Manasik” dan “Masail Al-Fiqh” menisbatkan bab-bab fiqih dan adab keagamaan kepada Abu Nu’aim.
Ibnu Mundzir Wafat
Tanggal 29 Sya’ban 318 Hijriah, Ibnu Mundzir, seorang ahli fiqih, tafsir, dan hadis, meninggal dunia. Dia menuntut ilmu hadis dan fiqih dari ulama-ulama terkemuka pada masa itu. Selanjutnya Ibnu Mundzir pergi ke Mekah untuk mempelajari ilmu-ilmu hadis. Hingga akhir umurnya, Ibnu Mundzir menetap di kota Mekah dan menyusun berbagai buku, di antaranya berjudul “Al-Ijma'” dan “Al-Asyraf”. Dalam buku “Al Ijma'”, Ibnu Mundzir menukil dan membahas berbagai pendapat yang berbeda mengenai fiqih. Dalam buku Al Asyraf, dia membahas masalah ilmu hadis.
Recent Comments