Denis Popon Meninggal Dunia
Tanggal 2 Agustus tahun 1714, Denis Popon, seorang inventor Perancis, meninggal dunia. Dia menggunakan tenaga uap untuk menggerakkan motor mesin. Mesin bertenaga uap ciptaan Popon ini merupakan alat bertenaga uap pertama dan berdasarkan konsep mesin uap ini, kemudian diciptakanlah mobil dan kapal uap.
Ayatullah Syaikh Fadhlullah Nuri Gugur
Tanggal 2 Agustus tahun 1909, Ayatullah Syaikh Fadhlullah Nuri”, seorang ulama dan pejuang besar Iran, gugur syahid kerana digantung oleh antek-antek kolonialis. Beliau adalah ahli fiqih garis depan di Teheran dan sangat berjuang keras dalam menyebarkan pemikiran Islam dan paham keadilan. Ayatullah Nuri merupakan salah satu pemimpin utama perjuangan kaum ruhaniwan dan rakyat Iran dalam melawan dinasti Qajar dan dalam Revolusi Konstitusional. Namun, setelah dibentuknya Majelis Permusyawaratan Rakyat sebagai hasil dari Revolusi Konstitusional tersebut, Ayatullah Nuri mendapati bahwa sebagian undang-undang yang disepakati oleh majelis tidak sesuai dengan pandangan Islam.
Oleh karena itulah beliau dan sejumlah pejuang lainnya mengadakan aksi protes di makam Syekh Abdul Adzhim di kota Rey, selatan Teheran. Akhirnya, Majelis Permusyawaratan Rakyat bersedia mengubah undang-undang dasar yang tidak sesuai dengan pandangan Islam tersebut dan Ayatullah Nuri kembali ke Teheran. Setelah direbutnya kota Tehran dan berakhirnya despotisme…, antek-antek kolonialis memanfaatkan situasi untuk melindungi despotisme dengan membunuh Ayatullah Nuri.
Irak Dipastikan Gunakan Senjata Kimia Terhadap Iran
Tanggal 2 Agustus tahun 1988, komisi penelitian PBB yang dikirim ke Iran dan Irak, dengan mengeluarkan dua laporannya, menyatakan bahwa Irak selama peperangan melawan Iran telah berkali-kali menggunakan senjata kimia. Ini adalah pengakuan terang-terangan pertama dari PBB mngenai penggunaan senjata kimia tentara Irak terhadap Iran. Namun, Dewan Keamanan PBB sama sekali tidak mengeluarkan resolusi apapun dalam menanggapi penggunaan senjata kimia ini. Senjata kimia yang digunakan secara luas dan menyerang tidak saja tentara Iran, melainkan juga rakyat sipil Iran, sama sekali tidak ditanggapi oleh PBB. Alasannya adalah demi melindungi kepentingan Barat yang bekerja sama dengan Irak dalam memproduksi senjata kimia tersebut.
Oleh karena itulah, beberapa jam setelah laporan tersebut disiarkan, kota Ashnawieh di bagian barat Iran dibombardir dengan bom kimia dan melukai 2400 penduduk kota itu. Komisi penelitian PBB juga mengakui adanya penyerangan bom kimia di Ashnawieh yang dilakukan setelah diadakannya perjanjian gencatan senjata antara Irak dan Iran ini.
Invasi Irak ke Kuwait
Tanggal 2 Agustus tahun 1990, tentara Irak menginvasi negara tetangganya, Kuwait. Invasi ini merupakan invasi Irak kedua setelah sebelumnya di tahun 1980 menyerang Iran. Sebelumnya, Rezim Saddam selalu menyatakan bahwa kawasan Kuwait adalah provinsi Irak yang ke-19. Invasi ke Kuwait ini bertujuan untuk mengambil alih kekayaan minyak Kuwait dan dengan demikian, Rezim Saddam berharap bisa menjadi pemimpin dunia Arab. Namun, invasi Irak ke Kuwait ini mendapat reaksi negatif yang sangat besar dari dunia internasional.
Dunia internasional dan PBB menngecam invasi Irak ini dan memerintahkan agar Irak keluar dari Kuwait. Kemudian, sejumlah negara dengan dipimpin oleh AS mengirimkan pasukannya ke Teluk Persia dengan tujuan untuk mengusir Irak. Meskipun telah dilakukan berbagai macam lobi politik selama tujuh bulan, tentara Irak tetap bertahan di Kuwait. Akhirnya, pasukan aliansi pimpinan AS melakukan penyerbuan ke Irak hingga menimbulkan kerugian dan kerusakan yang sangat besar bagi tentera dan rakyat Irak. karena serangan pasukan aliansi itu, pada tanggal 28 Februari 1991, Irak mengakhiri aneksasinya di Kuwait.
Abdul Karim bin Muhammad Sam’ani Terlahir
Tanggal 21 Syaban 506 Hijriah, Abdul Karim bin Muhammad Sam’ani, yang dijuluki “Taj Islam”, seorang ulama fiqih dan hadis terkenal abad ke-6 Hijriah, terlahir ke dunia di kota Marv, di tenggara Turkmenistan.
Dia melakukan perjalanan ke berbagai tempat, seperti Iran, Syria, dan Arab Saudi dan menuntut ilmu dari ulama-ulama terkemuka pada zaman itu. Karya paling terkenal dari Sam’ani adalah buku berjudul Al-Ansab. Buku lain karya Sam’ani berjudul “Mu’jamul Masayikh”, “Tadzlilu Tariikhu Baghdad”, dan “Tarikh Marv”.
Recent Comments