Monthly Archives: September 2010

DPR Ngotot, Rakyat Nolak, Lalu DPR Wakil Siapa?

Gedung DPR

Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR RI membuka pengumuman bagi peserta tender pembangunan fisik Gedung DPR yang baru. Bangunan senilai lebih dari Rp 1 triliun itu diharapkan dapat mulai dikerjakan Oktober tahun ini.

Wakil Ketua BURT, Pius Lustrilanang, mengatakan, dewan benar-benar membutuhkan gedung baru. Kendati penolakan masyarakat masih kencang menerpa pembangunan gedung baru, Pius berujar gedung baru merupakan rekomendasi dari tim peningkatan kinerja anggota dewan yang mengatakan setiap anggota membutuhkan tambahan staf ahli sehingga membutuhkan gedung baru untuk menampungnya.

Ketua BURT yang juga Ketua DPR RI, Marzuki Alie, menegaskan pula pentingnya pembangunan gedung baru. Mau tidak mau, suka tidak suka, DPR dikatakannya harus tetap menjalankan pembangunan. Meski Marzuki mengaku DPR tetap terbuka terhadap kritik dari masyarakat.

Sementara itu, survei yang dilakukan Charta Politika menunjukkan bahwa mayoritas publik menganggap DPR tidak memerlukan kantor yang lebih bagus untuk meningkatkan kinerjanya. Responden di tujuh kota besar menyatakan ketidaksetujuan atas pembangunan gedung baru yang bermewah-mewahan.

Direktur Riset Charta Politika, Yunarto Wijaya, memaparkan sebanyak 80,5 persen responden menyatakan tidak setuju ketika ditanya lewat telepon apakah anggota DPR memerlukan kantor yang lebih bagus untuk meningkatkan kinerja. ”Yang setuju, 14,5 persen,” kata Yunarto, Rabu (1/9), dalam paparan ‘Evaluasi Persepsi Publik dan Media Massa Terhadap DPR 2009-2014’ oleh lembaga riset politik Charta Politika.

Mayoritas responden juga menanggapi secara negatif wacana atau kebijakan mengenai kenaikan gaji dan studi banding keluar negeri. Survei yang sama menunjukkan pula kalau kendati anggota DPR periode ini diakui lebih kritis (46,9 persen) dari era sebelumnya, mereka juga dinilai publik (63,7 persen) tidak lebih baik dari anggota periode sebelumnya.

Bandara tanpa Radar

Kebobrokan Bandara Soekarno-Hatta terkuak satu demi satu. Belum sebulan berselang sejak listrik mati yang mengacaukan seluruh jadwal penerbangan, bandara yang menyandang predikat internasional itu membuat malu lagi. Inilah malu yang mengerikan: radar pengatur lalu lintas pesawat tidak berfungsi pada hari Ahad (29/8).

Adalah benar bahwa radar tidak berfungsi cuma selama 30 menit. Namun, gangguan itu tidak bisa dipandang sebelah mata karena menyangkut keselamatan penerbangan.

Kegagalan fungsi radar itu justru terjadi saat frekuensi penerbangan sedang tinggi. Tiba-tiba saja radar utama mati sehingga sembilan pesawat terpaksa berputar-putar di udara. Setiap pesawat rata-rata tertahan di udara 5-10 menit. Tidak hanya itu, sekitar 15 pesawat tertunda lepas landas.

Radar yang sudah berusia 15 tahun itu bukan pertama kali ini rusak.

Tahun-tahun sebelumnya juga mengalami kerusakan. Setiap kali ada kerusakan selalu muncul keinginan menggantikan dengan radar baru. Namun, setelah itu, keinginan tersebut hilang ditelan bunyi gemuruh suara mesin pesawat.

Lebih ironis lagi, setiap kebobrokan mencuat, saban kali itu pula Kementerian Perhubungan mengancam untuk menegur PT Angkasa Pura II selaku pengelola bandara. Tapi siapa pun tahu, ancaman saja tidak cukup, harus ada tindakan nyata yang hasilnya bisa dirasakan.

Begitu pula Kementerian Badan Usaha Milik Negara yang tiba-tiba berniat membahas opsi pengelolaan Bandara Soekarno-Hatta dengan menggandeng pihak asing. Itu berarti pemerintah angkat tangan membenahi bandara. Bayangkan jika setiap ada persoalan langsung menawarkannya kepada asing untuk menyelesaikannya. Jangan-jangan negara ini, yang juga banyak persoalan, pun ditawarkan kepada asing.

Tragedi radar itu memperlihatkan tabiat buruk pengelola bandara dalam merawat seluruh infrastruktur yang ada. Mestinya secara periodik dilakukan audit menyeluruh terhadap semua sistem keamanan, keselamatan, dan pelayanan penerbangan.

Tanpa harus repot-repot menunggu hasil audit, jujur harus dikatakan bahwa pengelola Bandara Soekarno-Hatta tidak profesional. Sikap tidak profesional itu semakin tampak bila melihat calo dan preman masih bebas berkeliaran.

Bila pengelolaan bandara bertaraf internasional saja tidak becus, bisa dibayangkan bagaimana bandara tingkat kabupaten?

Karut-marut pengelolaan bandara yang menahun itu mencerminkan kebiasaan memelihara persoalan sekaligus memperlihatkan rendahnya penghormatan atas martabat manusia. Sikap itu pula yang bisa dilihat dari bagaimana amburadulnya pengelolaan fasilitas angkutan umum di negeri ini. Manusia hanya dianggap sebagai benda sehingga boleh berjejal-jejal dalam angkutan umum.

Seandainya bisa bicara, mungkin bapak proklamasi Soekarno dan Hatta malu karena nama mereka dipakai untuk bandara yang pengelolaannya amburadul. (IRIB/Media Indonesia/Republika/RM)

Categories: Dalam Negeri | Leave a comment

Derita Berkepanjangan di Balik Jeruji Besi

Para keluarga tawanan Palestina menggelar aksi protes di depan kantor Komite Palang Merah Internasional di Jalur Gaza dan mengutuk tindakan keji rezim Zionis Israel terhadap para tawanan termasuk pelecehan dan penyiksaan.

Menteri Kehakiman Hamas, Muhammad Faraj Al Ghoul di sela-sela aksi itu, mengatakan, pemindahan tahanan Palestina yang sakit oleh Israel dari satu penjara ke penjara lain bertujuan membunuh mereka. Wakil Gerakan Fatah di Komite Tawanan Palestina, Rafiq Hamdunah juga menegaskan bahwa Zionis melakukan penyiksaan terburuk terhadap fisik dan mental para tawanan Palestina.

Kelanjutan penyiksaan terhadap tawanan Palestina dan penangkapan luas warga Palestina oleh Israel telah menyingkap klaim-klaim palsu Zionis tentang perdamaian.

Perundingan kompromi antara pemerintah Otorita Ramallah dan Israel yang akan berlangsung di AS mulai Kamis (2/9) akan bernasib sama dengan perundingan-perundingan sebelumnya. Sebab perundingan itu tidak menyentuh masalah utama bangsa Palestina seperti nasib para pengungsi, tawanan, dan pembentukan negara merdeka Palestina dengan ibukota Quds. AS sebagai mediator perundingan dan Israel menolak membahasa masalah-masalah tersebut.

Demi menjalankan kebijakan menumpas bangsa Palestina, Israel senantiasa menangkap dan menahan mereka di penjara-penjaranya. Kebijakan menangkap warga Palestina hanya dalam empat dekade lalu saja telah berhasil menciduk 850 ribu rakyat Palestina. Tak heran jika kebanyakan warga Palestina untuk beberapa saat atau selamanya mendekam di penjara Israel.

Saat ini 11 ribu warga Palestina ditahan dengan kondisi mengenaskan di penjara-penjara

Israel. Sebagian dari tawanan itu adalah wanita dan anak-anak. Mereka mengalami berbagai bentuk penyiksaan dan pelecehan. Aksi penyiksaan terhadap para tahanan Palestina menjadi legal di mata Israel karena pengadilan rezim ini membolehkan aksi kejam itu. Hal ini membuat para tahanan kian hari mengalami siksaan yang sadis.

Para sipir penjara Israel kerap melakukan penyiksaan terhadap para tahanan Palestina, padahal kondisi mereka di penjara saat ini sangat buruk. Tercatat 198 tawanan Palestina gugur syahid selama beberapa tahun terakhir akibat siksaan kejam Israel. Selain itu tercatat pula sejumlah tahanan Palestina menderita penyakit yang tak mungkin disembuhkan atau cacad seumur hidup akibat kekejaman para sipir penjara Zionis.

Dalam kondisi seperti ini, negara-negara Barat yang mengaku sebagai pembela hak asasi manusia ternyata malah mendukung pelanggaran HAM. Lembaga-lembaga internasional juga memilih bungkam dan dalam beberapa kasus hanya sebatas mengeluarkan keprihatinan. Sikap seperti itu mendorong Israel bertindak semakin brutal dan tidak pernah mengindahkan undang-undang internasional. (IRIB/RM)

Categories: Hubungan Internasional | Leave a comment

Kita dan Hari Quds Sedunia

Imam Khomeini ra, Bapak Pendiri Republik Islam Iran adalah penyeru dan pendakwah untuk membela orang-orang yang terzalimi dan bangsa-bangsa yang tertindas. Jauh sebelum kemenangan revolusi Islam Iran, Imam Khomeini ra menyeru umat Islam dunia untuk membela bangsa tertindas Palestina. Pasca kemenangan revolusi Islam Iran dan dengan penegasan Imam Khomeini ra, membela bangsa Palestina termasuk prioritas kebijakan strategis Republik Islam Iran.

Di antara langkah efektif dan perspektif Imam Khomeini ra adalah menetapkan hari Jumat terakhir setiap bulan Ramadhan sebagai Hari Quds Sedunia. Beliau meminta umat Islam dunia untuk bangkit membela bangsa Palestina pada hari itu dan meneriakkan pekikan kebencian terhadap rezim Zionis Israel dan para pendukung rezim ilegal itu. Dalam sebuah pesannya terkait Hari Quds Sedunia, Imam Khomeini ra menulis, “Saya meminta seluruh umat Islam dunia untuk menjadikan hari Jumat terakhir bulan Ramadhan – yang termasuk malam-malam Lailatul Qadar dan juga dapat menjadi penentu nasib bangsa Palestina – sebagai Hari Quds dan mengumumkan solidaritas internasional umat Islam dalam mendukung hak-hak legal bangsa Palestina.”

Agama Islam memandang penting masalah membela kaum tertindas dan memerangi penindas. Islam sama sekali tidak menerima penindasan dan bersikap arogan terhadap orang lain. Umat Islam punya kewajiban untuk melawan orang-orang zalim dengan berbagai cara yang mungkin. Kitab suci al-Quran dalam berbagai ayatnya juga menegaskan perang terhadap orang-orang arogan dan musuh-musuh Islam. Dalam surat An Nisaa’ ayat 75, Allah Swt berfirman: “Mengapa kamu tidak mau berperang di jalan Allah dan (membela) orang-orang yang lemah baik laki-laki, wanita-wanita maupun anak-anak yang semuanya berdoa: “Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami dari negeri ini (Mekkah) yang zalim penduduknya dan berilah kami pelindung dari sisi Engkau, dan berilah kami penolong dari sisi Engkau!”. Imam Ali as berkata, “Jadilah kalian sebagai sahabat bagi orang yang tertindas dan musuh bagi penindas.”

Saat ini salah satu contoh nyata kandungan ayat tersebut adalah bangsa tertindas Palestina. Zionis telah merampas dan menduduki tanah air mereka sejak puluhan tahun lalu. Hingga kini puluhan ribu rakyat Palestina gugur syahid atau terluka dan jutaan dari mereka terusir dari rumahnya serta ribuan rakyat Palestina mendekam di balik jeruji besi rezim Zionis Israel. Meski demikian, proses penumpasan dan pembantaian terhadap bangsa Palestina belum berakhir dan Zionis masih terus melakukan kejahatan terhadap bangsa Palestina.

Kondisi mengenaskan bangsa Palestina di Jalur Gaza adalah simbol ketertindasan mereka. Sekitar empat tahun lalu, 1,5 juta warga Palestina di Gaza berada di bawah blokade ketat Israel. Mereka kekurangan bahan pangan, obat-obatan dan kebutuhan pokok lainnya. Serangan brutal militer Israel ke Jalur Gaza pada hari-hari pertama tahun 2009, menggugurkan hampir 1.500 warga Palestina dan menciderai 5.500 lainnya. Keadaan ini membuat warga Gaza semakin terpuruk dan hancur. Serangan ganas itu menghancurkan seluruh infrastruktur Gaza dan kerugian materi ditaksirkan mencapai tiga miliar dolar.

Pada dasarnya rakyat Gaza berada di bawah blokade ketat dan tidak manusiawi hanya karena berupaya memperoleh hak-haknya dan bersikeras mendukung pemerintah demokratis Hamas. Kementerian Kesehatan Hamas beberapa waktu lalu menyatakan bahwa cadangan 104 jenis obat dan 101 jenis alat-alat medis di Gaza telah habis.

Masalah lain yang menghimpit warga Gaza adalah kekurangan air bersih dan listrik di musim panas. Kondisi ini berpotensi lahirnya berbagai jenis penyakit di kawasan itu. Meski demikian, pemerintah Mesir tetap menutup jalur penyeberangan Rafah dan hanya membuka sesekali untuk waktu terbatas. Mesir juga tengah membangun tembok baja di garis perbatasan negara itu dengan Gaza yang memiliki kedalaman 20 hingga 30 meter ke bawah tanah. Tembok baja ini akan menghalangi setiap galian terowongan yang dapat menghubungkan kedua wilayah perbatasan.

Pemerintah Mesir bekerjasama dengan rezim Zionis Israel untuk menyempurnakan blokade Gaza. Sementara di kebanyakan negara dunia, protes terhadap arogansi Israel terus menggema dan mereka mendesak Zionis untuk mengakhiri blokadenya.

Salah satu gebrakan besar dan patut dipuji dalam mematahkan blokade Gaza adalah pengiriman konvoi kapal bantuan kemanusiaan yang disebut Armada Kebebasan (Freedom Flotilla) ke Jalur Gaza. Pada tanggal 31 Mei 2010, Armada Kebebasan diserang oleh pasukan komando Israel di perairan internasional. Peristiwa tragis itu menggugurkan sembilan aktivis kemanusiaan dan menciderai sejumlah lainnya. Kejahatan Israel ini membangkitkan kemarahan publik dunia lebih dari sebelumnya dan upaya global untuk menyalurkan bantuan ke Gaza terus meningkat.

Tekanan terhadap bangsa Palestina tidak hanya terjadi di Jalur Gaza, tapi di Tepi Barat Sungai Jordan, mereka juga menghadapi serangan brutal dan arogansi Zionis. Salah satu masalah penting di kawasan ini adalah pembangunan distrik Zionis. Melalui program pembangunan permukiman Zionis, Israel berupaya mengubah perimbangan demografi di tanah pendudukan untuk kepentingannya.

Melalui tekanan internasional, Israel bersedia membekukan pembangunan distrik Zionis hingga 26 September, namun menurut keterangan koran Haaretz, “Israel akan memulai pembangunan 2.700 unit rumah di Tepi Barat begitu berakhirnya jeda tersebut.” Oleh karena itu, Israel akan terus mencaplok tanah Palestina dan mengusir penduduknya dengan berbagai alasan.

Salah satu fenomena tragis Palestina adalah kondisi Masjid al-Aqsha, kiblat pertama umat Islam dan tempat Rasul Saw melakukan mi’raj. Sejak tahun 1967, Zionis menguasai tempat suci itu dan memulai perusakan bertahap. Zionis mengklaim bahwa Masjid al-Aqsha dibangun di atas reruntuhan Kuil Nabi Sulaiman as dan tujuan perusakan masjid adalah membangun kembali kuil itu. Sejak tahun 1967 hingga sekarang, Masjid al-Aqsha berkali-kali menjadi sasaran serangan Zionis dan yang paling tragis terjadi pada 1969 ketika Yahudi ekstrim membakar bangunan suci itu.

Hingga kini Israel telah melakukan sejumlah galian di bawah dan sekitar Masjid al-Aqsha. Bangunan bersejarah ini terancam roboh. Aksi perusakan ini meningkat sejak Benyamin Netanyahu memimpin Israel. Pelecehan Zionis tidak hanya terbatas pada Masjid al-Aqsha, tapi mereka juga berupaya mengusir umat Islam dari Baitul Maqdis dan menggantikannya dengan orang-orang Zionis. Sejumlah besar rumah rakyat Palestina telah dihancurkan dan permukiman Zionis semakin diperluas. Proyek Israel adalah mengubah struktur kota Quds dan demografi serta melenyapkan semua hal yang berbau Islam.

Semua kejahatan Israel mulai dari pendudukan Palestina, pembantaian, pengusiran dan perusakan mendapat dukungan penuh Barat khususnya Amerika Serikat. Pada prinsipnya rezim ilegal ini dicetuskan berkat dukungan Inggris dan AS. Oleh karena itu, Barat khususnya AS terlibat dalam setiap kejahatan Israel. Tragisnya negara-negara Arab juga menunjukkan ketertarikannya untuk berunding dan menjalin hubungan dengan Zionis. Perundingan resmi Arab dan Israel dimulai sejak 1991.

Perundingan Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) dengan Zionis telah menancapkan benih-benih keputusasaan dan pesimisme di tengah bangsa Palestina sampai-sampai mereka memulai Intifadhah. Meski demikian, PLO kembali menyatakan kesiapannya untuk memulai perundingan dengan Israel.

Seluruh umat Islam dunia memikul tanggung jawab atas derita berkepanjangan yang menimpa saudara-saudaranya di Palestina. Perhatian Islam terhadap permasalahan umat sangat besar. Islam sampai menggolongkan orang yang tidak peduli dengan permasalahan umat sebagai orang yang tidak berguna, dan tidak tergolong ke dalam kelompok umat Muhammad. Rasul Saw menegaskan bahwa siapa saja yang tidak memperhatikan urusan kaum Muslim, maka ia tidaklah termasuk golongan mereka.

Setiap bentuk bantuan umat Islam kepada saudaranya di Palestina sejatinya bentuk menunaikan sebuah kewajiban agama. Hari Quds Sedunia merupakan sebuah kesempatan emas bagi umat Islam dan bahkan para penuntut kemerdekaan untuk meneriakkan protes terhadap Zionis dan para pendukungnya. Kita harus mengumumkan kebencian kita kepada Zionis.

Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran Ayatollah Al-Udzma Sayid Ali Khamenei mengatakan, “Demonstrasi pada hari Quds merupakan pekikan umat Islam terhadap kanker yang bernama Israel. Ia ibarat kusta yang merasuki ruh dunia Islam.” Kini masyarakat dunia lebih mengetahui kejahatan Israel dan opini publik lebih sensitif terhadap arogansi dan brutalitas Zionis. Karena itu, Hari Quds Sedunia di satu sisi untuk mendukung bangsa Palestina dan cita-cita mereka. Dan di sisi lain, kanvas untuk menorehkan kebencian dunia Islam terhadap Zionis dan para pendukungnya. (IRIB/RM)

Categories: Hubungan Internasional | Leave a comment

Hari Quds Bukan Hanya untuk Umat Islam, Melainkan Seluruh Manusia

Anggota Kristen parlemen Lebanon, Nabil Nequla mengatakan, Hari Quds, bukan hanya khusus untuk orang-orang Muslim, melainkan milik semua umat manusia dari berbagai agama dan mazhab.

IRNA melaporkan dari Beirut (1/9), anggota fraksi Perubahan dan Reformasi di parlemen Lebanon ini lebih lanjut mengatakan, “Imam Khomeini ra adalah orang pertama yang menyerukan Hari Quds dan menyatakan bahwa bulan ini adalah kunci rahasia bagi seluruh agama langit.

“Meski dari sisi geografis, kota Quds merupakan bagian dari bumi Palestina pendudukan, namun Hari Quds adalah hari milik seluruh dunia,” katanya.

Menurutnya, Quds adalah simbol sempurna bagi seluruh agama langit dan penamaan Hari Quds adalah dalam rangka pengingatan kepada seluruh umat manusia bahwa terdapat masalah penting yang harus diperhatikan, yaitu krisis Palestina.

Dikatakannya, “Lembaga-lembaga internasional telah menistakan krisis Palestina.”
Seraya mengkritik kebijakan sejumlah negara Arab, Nequla mengatakan, “Ketika kita berbicara tentang negara-negara Arab, maka kita melupakan, agama dan politik. Negara-negara tersebut menggunakan agama hanya sebagai alat.”

Lebih lanjut dijelaskannya, “Negara-negara tersebut telah menjauh dari agama dan benar ucapan Khalil Gibran bahwa terdapat banyak agama untuk bangsa-bangsa, namun, sedikit sekali di antara mereka yang beragama.”

Seraya menekankan pentingnya Hari Quds, Nequla juga menandaskan, “Seruan Hari Quds oleh Imam Khomeini ra bertujuan memperingatkan dunia atas upaya judaisasi Quds oleh rezim Zionis Israel.

Gerakan Global Pemusnahan Zionis Makin Kokoh

Asosiasi Iran untuk Pembebasan al-Quds (Yerusalem) mengecam Barat dan Amerika Serikat atas dukungan mereka terhadap Israel, seraya menekankan bahwa gerakan global untuk memusnahkan rezim Zionis Israel semakin kokoh.

Dua hari menjelang pelaksanaan Hari Quds Sedunia, asosiasi Iran itu hari ini (1/9) merilis statemen yang berisi keterangan bahwa, “AS dan Uni Eropa, sebagai sekutu setia rezim penjajah Zionis serta sejumlah negara Arab dan sebagian pemerintah Muslim yang secara terbuka maupun sembunyi-sembunyi mendukung rezim ilegal Israel itu, merupakan partner dalam setiap kejahatan Zionis terutama penindasan atas rakyat Palestina.”

Hari Quds Sedunia diprakarsai oleh pendiri pemerintah Islam Iran, Imam Khomeini ra, dan dilaksanakan di setiap hari Jumat terakhir bulan suci Ramadhan. Imam Khomeini menyeru umat Islam di seluruh penjuru dunia untuk berunjuk rasa mendukung muqawama Palestina.

Dalam pernyataannya, asosiasi tersebut juga mengutuk upaya pengkhianatan dan kompromi oleh Amerika Serikat dalam menggiring Palestina ke meja perundingan dengan Israel.

“Namun, di sisi lain dari tanah Palestina, ada gerakan perlawanan dari generasi baru yang tanpa pamrih bangkit melawan penjajah rumah dan tanah air mereka.”

“Generasi ini telah mampu memenangi opini publik di lima benua untuk ikut mendukung pembebasan seluruh Palestina dan kembalinya jutaan warga Palestina kembali ke tanah air mereka. Generasi ini pula yang telah memperkokoh tekad internasional untuk memusnahkan Israel.”

Asosiasi berbasis di Tehran itu juga menegaskan bahwa para penentu kebijakan Israel dan perencananya telah menyadari bahwa pasca perang 33 hari dengan Hizbullah Lebanon dan serangan 22 hari militer Zionis ke Gaza, alarm bahaya bagi eksistensi Zionis telah berdering keras.”

Di akhir statemennya, asosiasi ini menyeru umat Islam di seluruh dunia khususnya warga Iran untuk berpartisipasi aktif dan besar-besaran dalam demonstrasi Hari Quds Sedunia.

(IRIB/MZ/RM)

Categories: Hubungan Internasional | Leave a comment

Masyarakat Iran Peringati Hari Kesyahidan Imam Ali as

Malam pagi hari ini bertepatan dengan malam ke-21 bulan Ramadhan lailatul qadar yang bertepatan dengan gugur syahidnya Imam Ali as yang juga Imam pertama bagi ummat Syiah di dunia.

Pada malam tadi, para pencinta Ahlul Bait Rasulullah Saw di seluruh penjuru dunia berduka cita atas gugur syahidnya Imam Ali as 14 Abad lalu pada malam seperti ini. Peringatan atas hari kesyahidan Imam Ali as digelar secara serentak di seluruh penjuru Iran.

Masyarakat Iran yang mayoritas bermadzhab Syiah berkumpul di tempat -tempat suci seperti makam suci Imam Ali Ar-Ridho as, Imam kedelapan Syiah yang dimakamkan di Mashad dan makam suci Sayidah Fatimah Masumah yang berlokasi di Qom. Selain itu, masjid dan huseiniyah-huseiniyah di seluruh penjuru negara ini dipenuhi masyarakat untuk menghidupkan malam lailatul qadar yang juga sekaligus mengenang kesyahidan Imam Ali as.

Pada malam lailatul qadar yang pada umumnya digelar pada tanggal 19, 21 dan 23 bulan Ramadhan, masyarakat setempat membaca doa Jaushan Kabir yang isinya adalah seribu kalimat pujian kepada Allah Swt. Selain itu, mereka juga mengangkat Al-Quran di atas kepala sambil membaca doa bersama.

Pada tanggal 19 Ramadhan 14 abad yang lalu, Imam Ali as, sahabat kepercayaaan Rasulullah yang juga mantunya, dipukul pedang oleh musuh Allah dan Rasul-Nya, Abdurrahman Ben Muljam. Imam Ali dipukul pedang oleh Ben Muljam dari belakang setelah selesai mengerjakan shalat subuh. Malam 19 Ramadhan diyakini sebagai malam pertama lailatul qadar.

Tiga hari setelah tragedi pemukulan itu yang bertepatan dengan tanggal 21 bulan Ramadhan, Imam Ali as gugur syahid. Malam ini juga diyakini sebagai malam lailatul qadar kedua.

Kami segenap kru Radio Bahasa Indonesia Suara Republik Islam Iran, mengucapkan belasungkawa sedalam-dalamnya atas gugur syahidnya Imam Ali as, manusia yang disebut Rasulullah Saww sebagai pintu ilmu. (IRIB/AR)

Categories: AGAMA, Sosial - Budaya | Leave a comment

Lintas Sejarah 1 September

Ali bin Abi Thalib a.s., Gugur Syahid
21 Ramadhan tahun 40 Hijriah, Ali bin Abi Thalib a.s., gugur syahid. Imam Ali a.s. adalah salah satu Ahlul Bait dan khalifah penerus risalah rasulullah SAWW. Dua hari sebelum gugurnya beliau, di saat sedang menunaikan sholat subuh di Masjid Kufah, seorang khawarij bernama Ibnu Muljam mengayungkan pedangnya dan melukai kepala suci Imam Ali a.s. Selama dua hari, Imam Ali terbaring sakit akibat lukanya yang amat parah dan pada tanggal 21 Ramadhan, beliau berpulang ke rahmatullah.
Gugurnya Imam Ali a.s. memberikan pukulan besar bagi Islam dan kaum muslimin. Beliau adalah seorang khalifah yang sangat mulia, memimpin pemerintahan Islam dengan penuh keadilan, dan menjadi orang terdepan dalam melawan kezaliman. Kemuliaan Imam Ali bisa dilihat dalam catatan khutbah-khutbah beliau yang terkumpul dalam Nahjul Balaghah. Ucapan-ucapan Imam Ali selalu penuh hikmah, panduan akhlak, dan makrifat irfani.
Di antara isi Nahjul Balaghah adalah wasiat Imam Ali a.s kepada putra-putranya, sbb. “Kalian dan keluargaku, serta siapa saja yang mendengar pesanku ini, aku mewasiatkan agar selalu bertakwa dan disiplin dalam setiap pekerjaan kalian. Peliharalah anak-anak yatim, berbuat baiklah kepada tetangga, sebagaimana yang dulu juga dipesankan oleh Rasulullah sampai-sampai beliau mengira para tetangga akan saling mewarisi. Janganlah menjauh dari Al-Quran dan jangan biarkan orang lain mendahului kalian dalam mengamalkan Al-Quran. Dirikanlah sholat dengan sebaik-baiknya karena sholat adalah tiang agama.”

Menara Pisa Mulai Dibangun
836 tahun yang lalu, tanggal 1 September 1174, dimulai pembangunan menara Pisa di kota Italia. Tujuan pembangunan menara ini adalah untuk menempatkan sebuah jam besar di atas menara tersebut. Namun, beberapa lama setelah pembangunan dimulai, ternyata menara setinggi 55 meter itu melenceng dari garis lurus sepanjang 5 meter. Oleh karena itulah menara ini disebut sebagai menara miring Pisa. Hingga kini, atas usaha para insinyur dan para ahli berbagai negara, kemiringan menara ini telah diperbaiki sampai batas-batas tertentu.

Perang Dunia II Dimulai
71 tahun yang lalu, tanggal 1 September 1939, dengan serangan tentara Nazi Jerman ke Polandia, Perang Dunia Kedua dimulai. Hitler dalam masa kekuasaannya di Jerman, dengan memanfaatkan nasionalisme rakyatnya yang kalah dalam Perang Dunia Pertama, telah memperkuat pasukan dan persenjataan negara ini. Hitler menjustifikasi aksi perluasan kekuasaannya dengan bersandar kepada pemikiran rasialismenya. Dalam waktu singkat, tentara Jerman berhasil menguasai sebagian besar kawasan eropa dan sebagian utara Afrika.
Sementara itu, Italia dan Jepang, dua sekutu Jerman dalam Perang Dunia Kedua, juga menguasai wilayah lain di Afrika dan Asia. Namun, sejak awal tahun 1943, setelah tentara Jerman menghadapi pelawanan kuat rakyat Soviet, mereka mulai mengalami kekalahan beruntun sampai akhirnya menyerah tanpa syarat di bulan Mei 1945. Jepang masih meneruskan peperangan yang juga berakhir dengan penyerahan tanpa syarat setelah kota Hiroshima dan Nagasaki dibom oleh Amerika pada bulan Agustus 1945.Perang Dunia Kedua ini telah menyebabkan 40 juta orang tewas terbunuh dan mengakibatkan kerugian milyaran dolar di berbagai negara.

Konferensi Pertama GNB Diadakan
49 tahun yang lalu, tanggal 1 September 1961, diselenggarakan konferensi pertama para pemimpin negara-negara non-blok di Beograd, Yugoslavia. Konferensi yang dihadiri oleh 25 pejabat berbagai negara ini diadakan untuk membentuk organisasi non-blok yang bertujuan melindungi negara-negara dunia ketiga dari perseteruan antara Blok Barat dan Blok Timur. Syarat terpenting keanggotaan dalam organisasi ini adalah tidak memiliki keanggotan tetap dalam perjanjian-perjanjian keterikatan dengan negara-negara superpower Barat atau Timur. Sejak awal, organisasi ini telah memiliki dua kelompok. Kelompok revolusioner yang dipimpin Tito, presiden Yugoslavia dan Ahmad Sukarno, presiden indonesia, menghendaki perjuangan yang konsisten melawan imperialisme. Kelompok ini juga didukung Nehru dari India. Sementara itu, kelompok lainnya cenderung konservatif dan masih menginginkan adanya hubungan baik dengan negara-negara superpower.
Hingga kini, perbedaan pendapat dalam organisasi non-blok masih terus berlangsung. Hal ini menyebabkan organisasi ini tidak mampu menjadikan diri sebagai kekuatan penentang kekuasaan-kekuasaan besar dunia yang konfrontatif.

Qaddafi Berkuasa di Libya
41 tahun yang lalu, tanggal 1 September 1969, dengan melakukan sebuah kudeta, Muammar Qaddafi meraih kekuasaannya di Libya. Sebelumnya, Libya adalah sebuah negara monarki. Pada saat Raja Idris Pertama menjalani pengobatan di Turki, sekelompok perwira muda yang dipimpin oleh Muammar Qadafi melakukan kudeta untuk menyingkirkan raja tersebut. Libya pun kemudian dijadikan negara sosialis yang pro Soviet. Pangkalan-pangkalan militer Inggris dan AS di Libya pun dibubarkan serta beberapa industri minyak dan perbankan Libya dinasionalisasi.

Syaikh Hurr Al-Amili Wafat
21 Ramadhan 1104 Hijriah, Syaikh Hurr Al-Amili, seorang ulama dan ahli hadis terkenal Libanon, meninggal dunia. Beliau dilahirkan pada tahun 1033 dan hingga usia 40 tahun, beliau menuntut ilmu dari ulama-ulama Libanon. Setelah itu, Syeikh Hurr Al-Amili pergi ke kota Mashad, Iran dan di sana beliau mengajar agama dan menjadi hakim selama 24 tahun. Karya tulis terpenting Syeikh Amili adalah “Wasailus-Syiah” yang menjadi salah satu rujukan utama dalam bidang fiqih dan hadis. Karya lain beliau berjudul Al-Jawahirus Saniyyah fil Ahaditsil Qudsiyyah”.

Categories: SEJARAH | Leave a comment

Create a free website or blog at WordPress.com.