Militer

Drone Hizbullah, Bukan yang Terbaru di Tangan Iran

Menteri Pertahanan Republik Islam Iran Brigjend Ahmad Vahidi

Menteri Pertahanan Iran Brigadir Jenderal Ahmad Vahidi menyatakan, pesawat tanpa awak anti-radar yang beberapa waktu lalu berhasil menembus hingga ke dalam wilayah udara Israel bukan tipe pesawat tanpa awak yang termodern di Iran.

 Hal itu dikemukakan Vahidi Ahad (28/10) seraya menyatakan, “Republik Islam Iran saat ini memiliki pesawat tanpa awak dengan teknologi yang jauh lebih maju dari yang baru diterbangkan oleh gerakan perlawanan Hizbullah di zona udara rezim Zionis.”

 Teknologi drone buatan Iran yang dimiliki Hizbullah yang pasti bukan “teknologi terbaru Iran,” katanya.

 Menteri Pertahanan Iran menekankan bahwa keberhasilan Hizbullah dalam menerbangkan pesawat tanpa awak di atas wilayah Palestina pendudukan itu kedigdayaan delusional Israel dan merupakan pukulan terberat bagi rezim Zionis.

 Ditambahkannya, Israel telah menebar propaganda luas tentang sistem pertahanan anti-udara Iron Dome-nya, akan tetapi Tel Aviv telah dipermalukan oleh Hizbullah.

 Iron Dome merupakan sistem pertahanan anti-udara yang dikembangkan oleh Israel untuk menangkal roket jarak pendek dan dibangun dengan dukungan finansial Amerika Serikat.

 Beberapa waktu lalu, pesawat tanpa awak Hizbullah menembus garis pertahanan udara Israel dan bahkan dapat terbang selama lebih dari 30 menit di atas zona udara Israel.

 Dalam operasi bersandi Ayub itu, pesawat tanpa awak Hizbullah menyusup hingga ratusan kilometer ke dalam Palestina pendudukan hingga ke dekat instalasi nuklir Dimona tanpa terdeteksi oleh radar canggih Israel dan AS.

Iran Dominasi Teknologi Nano Dunia Islam

Dirjen Pengembangan Sumber Daya Manusia Bidang Teknologi Nano Iran mengakui bahwa setengah dari total aktifitas teknologi Nano Dunia Islam didominasi Republik Islam Iran.

 Dalam wawancaranya dengan Fars News hari ini (30/10), Sayid Mahdi Rezayat mengatakan, “Sudah sejak lama Iran mendahului negara-negara tetangganya di bidang teknologi Nano, bahkan lebih pesat dari Turki.”

 Sampai saat ini Republik Islam Iran sudah memperoleh 60 hak paten berskala internasional di bidang teknologi Nano.

 Hak paten adalah hak spesial yang diberikan kepada seorang penemu karena menemukan sebuah produk atau proses kerja baru, atau sebuah solusi masalah baru.

 Paten melindungi penemuan seseorang, dan biasanya berlaku sampai 20 tahun.

(IRIB Indonesia/MZ/HS)

Categories: Hubungan Internasional, Militer, Tekhnologi | Tags: , , , , , , , | Leave a comment

NAM: Kekuatan Defensif Udara Iran Semakin Kokoh

Kantor berita Gerakan Non-Blok (NAM) hari ini (1/10) menurunkan laporan menyinggung pertahanan udara yang dilengkapi dengan sistem rudal Mersad menyatakan bahwa pelengkapan sistem pertahanan udara dengan rudal canggih produksi dalam negeri itu, memperkokoh kekuatan defensif Iran.

Sebagaimana dilaporkan IRNA, dalam laporan itu ditambahkan pula, Iran melengkapi seluruh sistem pertahanan udaranya dengan sistem rudal baru produksi dalam negeri [Mersad] dalam jumlah besar dalam rangka meningkatkan kemampuan defensif negara ini dalam menghadapi serangan udara musuh.

Kantor berita NAM menyebutkan bahwa sistem rudal baru jarak menengah Mersad itu, menggunakan sistem canggih yang sepenuhnya diproduksi di dalam negeri oleh para ahli dan teknisi Iran dengan tujuan meningkatkan kekuatan defensif negara ini.

Sistem rudal baru itu telah melalui berbagai ujicoba medan dan menjadi bagian dalam jaringan sistem pertahanan terpadu Iran.

Sistem rudal Mersad dilengkapi dengan rudal Shahin yang mampu mengejar target di ketinggian 70 hingga 150 kilometer.

Sumber itu menegaskan, “Pada bulan April lalu, Iran juga berhasil mengujicoba rudal Shalamcheh dan Shahin, tipe rudal pada ketinggian menengah dan rendah.”

Iran Pamerkan 16 Sistem Strategis di Pekan Pertahanan Suci

Republik Islam Iran memerkan 16 sistem strategis di hari kelima Pekan Pertahanan Suci di Shiraz yang dihadiri Menteri Pertahanan Ahmad Vahidi.

Ahmad Vahidi Senin (26/9) di Shiraz menandaskan, sistem ini merupakan sistem utama di badara udara yang mampu mengontrol pesawat dari jarak 30 km hingga mendarat.

Ia menambahkan, sistem Taken Trans Finder termasuk salah satu sistem yang dipamerkan kali ini. Sistem ini menurutnya memiliki keunggulan lebih dengan kemampuannya mengontrol pesawat hingga 400 km dan senantiasa menghubungkan jarak pesawat dan arah pesawat dengan stasiun di bumi.

Ahmad Vahidi menegaskan, sistem ini dirancang bergerak. Selain dapat dipasang di bandara udara permanen juga dapat digunakan di lapangan terbang sementara dan darurat di setiap wilayah Iran.

(IRIB/MZ/MF)

Categories: Hubungan Internasional, Militer | Leave a comment

Setelah Iran, Indonesia Rancang Kapal Selam

Belum lama ini, Iran menyatakan mandiri di bidang teknologi kapal selam. Empat kapal selam modern Ghadir produksi Perindustrian Maritim Kementerian Pertahanan Iran, Ahad siang (8/8) secara resmi bergabung dengan armada Angkatan Laut Iran.

Kantor Penerangan Kementerian Pertahanan Iran menyatakan bahwa acara pengoperasian empat kapal selam tersebut dihadiri oleh Menteri Pertahanan dan Dukungan Logistik Angkatan Bersenjata Iran, Ahmad Vahidi, dan juga panglima Angkatan Laut Iran, Laksamana Madya Habibullah Sayari.

Kapal selam Ghadir sepenuhnya produk dalam negeri dan termasuk tipe kapal selam ringan yang memiliki kemampuan manuver khusus. Ghadir didesain khusus untuk laut dangkal di Teluk Persia sehingga membuat kapal selam ini gesit bermanuver.

Panglima Angkatan Laut Republik Islam Iran, Habibullah Sayyari menyebut pembuatan kapal selam oleh para ilmuan Iran dalam waktu singkat sebagai sebuah kebanggan bagi bangsa ini.

Habibullah Sayyari, Senin (9/8) kepada televisi Iran, menjelaskan teknologi pembuatan kapal selam yang hanya dimiliki oleh beberapa negara. Dikatakannya, seluruh fase pembuatan kapal selam itu sepenuhnya dilakukan di Iran dan kemampuan itu dicapai berkat usaha dan kreatifitas ilmuan lokal.

Indonesia Menyusul

Setelah merasa mapan dalam industri pertahanan untuk matra darat, Indonesia pun merancang industri pertahanan bagi matra laut. Meski belum resmi diluncurkan, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro sebagaimana dikutip Kompas.com mengungkapkan, Indonesia akan membangun kapal selam sendiri. Terlebih setelah PT PAL Surabaya mengembangkan kapal perang jenis fregat kelas La Fayette.

“Kami sebenarnya cukup bisa membangun sendiri industri pertahanan untuk Angkatan Laut. Sekarang Indonesia sudah membangun kapal perang modern sejenis fregat kelas La Fayette seperti yang dimiliki Singapura dan akan selesai dalam waktu empat tahun oleh PT PAL,” ujar Purnomo di sela-sela seminar “Pertahanan Nasional Indonesia dalam Perspektif Sosial-Budaya” di Gedung Widya Graha LIPI, Jakarta, Rabu (25/8/2010).

Menurut Purnomo, keberhasilan membangun kapal perang modern membuat pemerintah cukup percaya diri memperkuat industri pertahanan untuk Angkatan Laut. “Saya katakan bisa enggak dalam waktu dekat ini kita membangun kapal selam. Kita, kan, punya dok yang cukup untuk membangunnya di Surabaya,” ujarnya.

Industri pertahanan dalam negeri, lanjut Purnomo, sudah cukup membanggakan, terutama untuk matra darat. Keberhasilan PT Pindad membuat panser dan senapan serbu SS1 dan SS2 merupakan salah satu contoh. Panser buatan Pindad kini sudah diekspor ke negara-negara ASEAN.

Pengamat militer Salim Said mengungkapkan, Indonesia memiliki kemampuan untuk membangun industri Angkatan Laut sendiri. Menurut dia, sebenarnya sudah sejak dulu Indonesia dapat membuat kapal perang, termasuk kapal selam, sendiri.

Salim mengatakan, pembangunan industri pertahanan TNI Angkatan Laut sudah sangat mendesak. Beberapa insiden di perbatasan laut Indonesia-Malaysia harus menjadi pelajaran, betapa mendesaknya Indonesia memperkuat industri pertahanan bagi matra laut. (Kompas/IRIB/AR)

Categories: Dalam Negeri, Militer | Leave a comment

Iran Gelar Manuver Angkatan Udara Selama Sepekan

Pesawat Tanpa Awak-Produksi Iran

Manuver besar Angkatan Udara Republik Islam Iran akan melibatkan puluhan unit pesawat pemburu dan pengebom.

Wakil Kepala Operasi Angkatan Udara Iran, Brigjen Mohammad Allawi, dalam wawancaranya dengan Kantor Berita IRNA, hari Senin (26/7) mengatakan, “Manuver yang bersandi Pembela Kesucian Velayat akan digelar selama sepekan dari tanggal 31 Juli hingga 7 Agustus di Hamedan, Iran barat.

Seraya menyinggung keterlibatan lebih dari 40 unit pesawat pemburu F-5, F-4, F-7, Sukhoi 24 dalam manuver ini, Brigjen Allawi mengatakan, “Seluruh pangkalan Angkatan Udara Iran yang bermarkas di Tehran, Tabriz, Hamedan, Dezful, Bushehr, Isfahan, Bandar Abbas dan Shiraz, ikut serta dalam manuver besar ini.” Ia juga mengabarkan pengerahan pesawat-pesawat tanpa awak dalam latihan militer ini, dan mengatakan, “Untuk pertama kalinya, empat pesawat tanpa awak Pahbad dikerahkan dalam manuver militer Iran.”

Lebih lanjut Allawi menjelaskan, manuver ini akan digelar dalam empat tahap. Ia juga menegaskan, manuver ini digelar dengan tujuan meningkatkan kemampuan pertahanan para pilot dan personel Angkatan Udara Republik Islam Iran. (IRIB/AR)

Categories: Hubungan Internasional, Militer | 1 Comment

Diembargo, Iran Berhasil Jual Pesawat Tanpa Awak

Pesawat Tanpa Awak-Produksi Iran

Republik Islam Iran menyepakati penjualan pesawat tanpa awak produksi negara ini kepada Georgia, demikian dilaporkan sebuah situs Lebanon, Akhbar as-Syarq al-Jadid.

Situs ini menjelaskan, sumber-sumber pemberitaan mengkonfirmasikan bahwa Iran baru-baru ini menyepakati penjualan pesawat tanpa awak kepada Georgia. Hal ini seperti dikutip Kantor Berita Fars News dari situs ini.

Dengan demikian Iran kini memasuki pasar penjualan senjata di tingkat internasional untuk kategori pesawat jenis ini yang sebelumnya dimonopoli Rezim Zionis Israel.

Georgia bersepakat membeli pesawat tanpa awak dari Iran, padahal Tbilisi memiliki hubungan yang kuat dengan Washington dan negara-negara anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO). Hal ini menunjukkan kuatnya pengaruh lobi politik Iran di kawasan Kaukasus yang menjadi benteng pengaruh Barat.

Menurut sumber ini, langkah tersebut dapat juga menjadi pesan bagi Rusia yang baru-baru ini mengkritik program nuklir sipil Iran. (IRIB/Fars/MF/PH)

Categories: Hubungan Internasional, Militer | Leave a comment

AS Kerahkan 57.000 Ahli Perang Hadapi Iran

Amerika Serikat (AS) rupanya masih kasak-kusuk untuk menyerang Republik Islam Iran. Kali ini Washington menggandeng Komando Operasi Khusus UsSoCom dan mengerahkan 57 ribu ahli strategi perang untuk menghadapi Tehran. Informasi ini dibeberkan oleh situs voltairenet.

Menurut laporan Fars News mengutip situs voltairenet, dalam sebuah artikelnya Manlio DiNucci menyebutkan, meski AS terpaksa memangkas anggaran belanjanya dalam jumlah yang cukup besar, namun negara adidaya ini masih terlibat perang di 75 negara dunia.

Pemikir asal AS ini menambahkan, perang yang berkecamuk di dunia lebih besar dari yang terlihat di luar karena selain invansi AS ke Irak dan Afghanistan, Pentagon meloloskan program perang rahasia terhadap Iran sebagai acuan utama departemen ini.

Program rahasia anti-Iran Pentogan digalang dengan menggandeng UsSoCom serta mengerahkan 57 ribu ahli perang dari empat angkatan bersenjata negara ini. Menurut DiNucci misi program rahasia tersebut adalah mengumpulkan data, serangan langsung pada sasaran, menangkap atau menghancurkan musuh, perang gerilya, operasi anti pemberontak guna membantu negara sekutu, perang syaraf untuk mempengaruhi opini publik asing serta menggalang dukungan dari pihak asing terhadap operasi militer yang digelar AS.

Sumber ini menambahkan, eskalasi tersebut menununjukkan realita sebenarnya bahwa para komandan operasi khusus AS di pemerintahan Barack Obama lebih aktif di banding dengan pemerintahan George W. Bush. Anggaran belanja perang resmi AS tercatat 10 miliar dolar dan sebagian besarnya difokuskan untuk perang di Timur Tengah, Asia Tengah dan Afrika Timur.

Sementara itu, situs United Press International (UPI) mengutip petinggi AS menulis, jika kasus program nuklir Iran mengalami masalah dan bertambah rumit, maka operasi rahasia yang dilancarkan Pentagon ini dapat membantu serangan militer ke Tehran. Jika perang sampai meletus, AS akan mengerahkan pasukan Xe Services (nama lain dari Blackwater) dalam berbagai operasi khususnya proses pengumpulan data.

Situs Voltairenet dalam lanjutan laporannya menulis, milisi anti pemerintah di Iran khususnya di wilayah tenggara negara ini baik langsung maupun tidak mendapat dukungan dari UsSoCom. Sejumlah kelompok tersebut malah tercatat sebagai teroris dalam list pemeritah AS. (IRIB/Fars/MF/SL)

Categories: Hubungan Internasional, Militer | Leave a comment

Waspada!Kerjasama Militer dengan AS

Anggota Komisi I DPR RI Paskalis Kossay mengingatkan Pemerintah agar berhati-hati dan waspada dalam membangun kerja sama militer dan pertahanan secara keseluruhan dengan Amerika Serikat.

“Kita tidak boleh lengah membangun kerja sama dengan mereka. Posisinya harus jelas, jangan sampai kita hanya jadi semacam `pembantu` untuk mengamankan kepentingan mereka (AS), terutama di Selat Malaka serta dalam rangka menghadapi ekspansi China,” ujar anggota Fraksi Partai Golkar itu di Jakarta, Selasa (15/6).

Ia mengingatkan hal itu untuk merespons informasi telah tercapainya kerangka kesepakatan kerja sama pertahanan antara RI dengan AS belum lama ini.

Paskalis Kossay juga mengingatkan penting dan strategisnya posisi Indonesia dalam geo-strategy global yang merupakan posisi tawar yang harus diandalkan.

“Kita semua tahu, mengapa Indonesia `diminati` bangsa-bangsa lain sejak tempo dulu. Itu karena posisi strategis kita, bukan hanya kepemilikan atas sumber kekayaan alam,” ungkapnya.

Posisi RI, menurutnya, sangat vital di mata Amerika, karena berada di antara dua benua, dua samudera serta alur niaga terbesar di dunia.

“Ini harus jadi kerangka dasar kerja sama pertahanan, di samping dasar politik luar negeri yang kita anut yakni sistem politik luar negeri yang bebas aktif, tidak memihak pada salah satu kekuatan,” tandas Paskalis Kossay.

Categories: Dalam Negeri, Hubungan Internasional, Militer | Tags: , | Leave a comment

Senjata Militer AS Ternyata Berisi Kode Rahasia dari Injil

Kantor berita ABC News melaporkan hasil investigasi mereka yang menyatakan bahwa mereka menemukan tanda kode yang bereferensi ke pasal-pasal yang ada di dalam Injil Perjanjian Baru pada senapan berkekuatan tinggi yang dibikin oleh perusahaan yang berbasis di Michigan untuk militer AS.

Tanda berupa kode tersebut digunakan oleh pasukan AS yang berada di Irak dan Afghanistan dan pada dalam pelatihan bagi tentara Irak dan Afghanistan. Pembuat tanda kode itu, Trijicon memiliki kontrak senilai 660 juta dolar pertahun untuk menyediakan hingga 800.000 tanda kode pada korps marinir AS, dan mereka juga menerima kontrak tambahan untuk membuat tanda berupa kode pada pasukan AS.

Militer AS sebenarnya secara resmi melarang menggunakan atau membawa simbol-simbol agama apapun pada operasi militer mereka di Irak ataupun di Afghanistan, hal ini dilakukan untuk menghindari kritikan terhadap militer AS yang dituduh telah melakukan “perang salib” di kedua wilayah tersebut untuk melawan Al-Qaidah dan para militan.

Salah satu kutipan pada salah satu senapan adalah 2COR4:6, kode ini jelas mengacu pada Korintus II 4:6 Perjanjian Baru yang berbunyi: “Karena tuhan, yang memerintahkan terang untuk bersinar keluar dari kegelapa, dam sinar tersebut telah menyinari dalam hati kita, untuk memberikan terang yang berupa pengetahuan kemuliaan tuhan di wajah yesus kristus.”

Referensi lain termasuk kutipan dari kitab-kitab Wahyu, Matius dan Yohanes yang terkait dengan Yesus sebagai “terang dunia.” Sedangkan Yohanes 8:12, tertulis pada senapan lain dengan kode JN8: 12, yang berbunyi, “barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup.”

Perusahaan Trijicon yang dikonfirmasi oleh ABC News menyatakan bahwa penambahan kode-kode berupa bagian-bagian yang berasal dari Injil itu, untuk di jual kepada militer AS.

Tom Munson, direktur penjualan dan pemasaran perusahaan Trijicon, yang berbasis di Wixom, Michigan, mengatakan bahwa kode tersebut “selalu berada di sana” dan mengatakan tidak ada yang salah atau melanggar hukum dengan menambahkan kode-kode itu. Munson mengatakan masalah ini telah dibesar-besarkan oleh kelompok yang “bukan Kristen.”

Perusahaan telah mengatakan bahwa penambahan kode injil itu dimulai di bawah pendirinya, Glyn Bindon, seorang Kristen taat asal Afrika Selatan yang tewas dalam kecelakaan pesawat tahun 2003.

Categories: Militer | Leave a comment

AS Gagal Menguji Rudal Hipersonik

Angkatan Udara Amerika Serikat, hari Rabu (27/5), menguji rudal jelajah hipersonik, dengan meluncurkan X-15A Waverider di Samudera Pasifik.

Kantor Berita AFP melaporkan, kecepatan rudal hipersonik lintas samudera itu enam kali kecepatan suara. Rudal ini dapat menarget sasaran jarak jauh dalam waktu kurang dari satu jam.

Uji coba X-15A Waverider berlangsung sekitar 200 detik. Ini merupakan penerbangan terpanjang untuk rudal sejenis ini karena sebelumnya, rudal X-43 milik NASA hanya dapat bertahan terbang hingga 12 detik.

X-15A bermasalah setelah terbang lebih lebih dari 200 detik. Para teknisi saat ini, tengah mencari sumber masalah tersebut. X-15A Waverider diluncurkan dari Pangkalan Angkatan Udara Edwards di California.

Sumber : disini

Categories: Militer | Leave a comment

Vahidi: Iran Siap Hadapi Konspirasi Musuh

Menteri Pertahanan Republik Islam Iran, Ahmad Vahidi menekankan perlawanan Tehran terhadap strategi busuk musuh.

Vahidi Selasa (25/5) di kota Kahnuj, tenggara Iran seraya mengisyaratkan ancaman musuh menambahkan, mereka yang mengklaim sebagai pihak yang paling menjaga hak asasi manusia di dunia ternyata menyimpan ribuan hulu ledak nuklir.

Menteri pertahanan Iran menyatakan, negara kami saat ini tengah berada dalam ancaman musuh dan mereka dengan berbagai cara berusaha menghancurkan Iran.

Dalam kesempatan tersebut Vahidi menyinggung deklarasi Tehran dan menyebutnya sebagai kesempatan bagi Barat untuk menggalang kerjasama dengan Iran. Ia menegaskan, reaksi sejumlah negara seperti Amerika Serikat menunjukkan bahwa negara ini tidak berniat menyelesaikan masalah, namun malah memperkeruh suasana demi kepentingan pribadinya.

Sumber : disini

Categories: Militer | Leave a comment

Create a free website or blog at WordPress.com.