Iran Produksi Pesawat Karrar dan Rudal Fateh, Indonesia Produksi Pesawat Tanpa Awak

Menteri Pertahanan Republik Islam Iran, Ahmad Vahidi, mengkonfirmasikan dimulainya pengoperasian program penting pertahanan Iran di hari Industri Pertahanan.

Hari ini (Ahad 22/8) di Iran dirayakan sebagai hari Industri Pertahanan. Vahidi dalam kesempatan ini menyinggung bahwa hari Industri Pertahanan adalah hari kemandirian, kepercayaan diri dan simbol kekuatan bangsa Iran.

Ditambahkannya, Rudal baru Fateh generasi ketiga hari ini, akan diuji coba dan program pembuatan dua kapal perang termasuk kapal cepat yang dilengkapi roket serta kapal bermisil akan resmi dibuka.

Menurut Vahidi, pada hari ini juga akan dipamerkan pesawat tanpa awak Karrar, peresmian program kapal perang Siraj generasi baru serta kapal Dzulfikar.

Sementara itu, Iran pada hari Jum’at lalu berhasil menguji coba rudal dari darat ke darat Qiam-1.

Indonesia Pun Tak Kalah Dari Iran

Srinti, pesawat tanpa awak hasil ciptaan putra Indonesia, diperkenalkan pada R&D Ritech Expo 2010, Sabtu (21/8/2010). Menurut Teguh, salah seorang engineer dari BPPT, Srinti adalah pesawat kelima yang telah dibuat BPPT.

“Ini pengembangan yang kelima, sebelumnya ada Pelatuk, Wulung, Gagak, dan Alap-alap. Namun, walaupun sudah lima pesawat yang diciptakan, baru Srinti yang akan diberdayagunakan oleh pemerintah. Belum ada yang dipakai, baru Srinti ini yang rencananya akan dipakai pemerintah,” ujar Armanto, salah seorang engineer lainnya.

Rencananya, pada bulan November nanti Srinti akan digunakan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk pengawasan zona laut terluar Indonesia. Hal ini bertujuan agar tidak terjadi lagi penerobosan kapal-kapal asing.

“Kita akan bekerja sama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk pengawasan laut terluar indonesia,” ujar Armanto lebih lanjut.

Srinti berbahan bakar methanol seperti yang dipakai di pesawat aeromodelling. Jarak pengendalian maksimum Srinti adalah 45 km. Pengendalian pesawat menggunakan Ground Control Station (GCS).

GCS terdiri dari remote control yang digunakan saat lepas landas dan mendarat. Saat di udara, Srinti bergerak autonomus, sesuai titik-titik yang telah ditentukan di komputer. Pergerakan peswat ini menggunakan software Dynamic c# dengan prosesor Rabbit 4000 yang telah dikembangkan oleh tim BPPT. (Kompas.com)

(IRIB/MF/AR)

Categories: Hubungan Internasional | Leave a comment

Post navigation

Leave a comment

Create a free website or blog at WordPress.com.