2012 in review

The WordPress.com stats helper monkeys prepared a 2012 annual report for this blog.

Here’s an excerpt:

600 people reached the top of Mt. Everest in 2012. This blog got about 8,400 views in 2012. If every person who reached the top of Mt. Everest viewed this blog, it would have taken 14 years to get that many views.

Click here to see the complete report.

Categories: Uncategorized | Leave a comment

Iran Produksi Obat Aids Tradisional

Ketua Pusat Penelitian Aids Iran mengumumkan hasil uji klinis obat aids Imod. Menurutnya, hasil uji klinis yang dilakukan terhadap obat ini selalu positif.

Dr. Minoo Mohraz menilai Imod sebagai obat yang mampu menstabilkan sistem pertahanan tubuh.

Ia mengatakan, ” Virus HIV menyerang sistem kekebalan tubuh manusia sampai sistem ini lumpuh, akibatnya penderita akan mudah terserang infeksi dan bakteri, yang pada akhirnya akan berakhir dengan kematian.”

Imod telah melewati beberapa kali uji klinis dan hasilnya memuaskan. Oleh karena itu, penderita aids yang mengkonsumsi obat ini akan merasa lebih segar dan sistem pertahanan tubuhnya meningkat.

Ia menambahkan, “Obat ini belum dipasarkan secara luas, karena belum mendapat izin dari Depkes Iran.”

Jika obat ini sudah bisa dipasarkan secara luas oleh Depkes Iran, para penderita aids bisa memperolehnya dengan gratis.

Imod (Immuno-Modulator Drug) adalah obat penyeimbang sistem pertahanan tubuh yang dibuat dari tumbuh-tumbuhan. Obat yang diciptakan oleh para peneliti Iran pada tahun 2004 dengan memanfaatkan teknologi Nano dan bioteknologi tersebut, mendapat sertifikasi internasional pada tahun 2005.

Imod membantu memulihkan sistem hidup dan pertahanan tubuh, serta menyelamatkan penderita dari stadium berbahaya. Proses pembuatan obat ini memakan waktu lebih dari lima tahun, dan menurut para peneliti, Imod tidak menyembuhkan aids secara total, akan tetapi ia digunakan untuk mengontrol penyakit ini. (IRIB Indonesia/HS)

Categories: Hubungan Internasional, Kesehatan | Tags: , , , , , , , | Leave a comment

Drone Hizbullah, Bukan yang Terbaru di Tangan Iran

Menteri Pertahanan Republik Islam Iran Brigjend Ahmad Vahidi

Menteri Pertahanan Iran Brigadir Jenderal Ahmad Vahidi menyatakan, pesawat tanpa awak anti-radar yang beberapa waktu lalu berhasil menembus hingga ke dalam wilayah udara Israel bukan tipe pesawat tanpa awak yang termodern di Iran.

 Hal itu dikemukakan Vahidi Ahad (28/10) seraya menyatakan, “Republik Islam Iran saat ini memiliki pesawat tanpa awak dengan teknologi yang jauh lebih maju dari yang baru diterbangkan oleh gerakan perlawanan Hizbullah di zona udara rezim Zionis.”

 Teknologi drone buatan Iran yang dimiliki Hizbullah yang pasti bukan “teknologi terbaru Iran,” katanya.

 Menteri Pertahanan Iran menekankan bahwa keberhasilan Hizbullah dalam menerbangkan pesawat tanpa awak di atas wilayah Palestina pendudukan itu kedigdayaan delusional Israel dan merupakan pukulan terberat bagi rezim Zionis.

 Ditambahkannya, Israel telah menebar propaganda luas tentang sistem pertahanan anti-udara Iron Dome-nya, akan tetapi Tel Aviv telah dipermalukan oleh Hizbullah.

 Iron Dome merupakan sistem pertahanan anti-udara yang dikembangkan oleh Israel untuk menangkal roket jarak pendek dan dibangun dengan dukungan finansial Amerika Serikat.

 Beberapa waktu lalu, pesawat tanpa awak Hizbullah menembus garis pertahanan udara Israel dan bahkan dapat terbang selama lebih dari 30 menit di atas zona udara Israel.

 Dalam operasi bersandi Ayub itu, pesawat tanpa awak Hizbullah menyusup hingga ratusan kilometer ke dalam Palestina pendudukan hingga ke dekat instalasi nuklir Dimona tanpa terdeteksi oleh radar canggih Israel dan AS.

Iran Dominasi Teknologi Nano Dunia Islam

Dirjen Pengembangan Sumber Daya Manusia Bidang Teknologi Nano Iran mengakui bahwa setengah dari total aktifitas teknologi Nano Dunia Islam didominasi Republik Islam Iran.

 Dalam wawancaranya dengan Fars News hari ini (30/10), Sayid Mahdi Rezayat mengatakan, “Sudah sejak lama Iran mendahului negara-negara tetangganya di bidang teknologi Nano, bahkan lebih pesat dari Turki.”

 Sampai saat ini Republik Islam Iran sudah memperoleh 60 hak paten berskala internasional di bidang teknologi Nano.

 Hak paten adalah hak spesial yang diberikan kepada seorang penemu karena menemukan sebuah produk atau proses kerja baru, atau sebuah solusi masalah baru.

 Paten melindungi penemuan seseorang, dan biasanya berlaku sampai 20 tahun.

(IRIB Indonesia/MZ/HS)

Categories: Hubungan Internasional, Militer, Tekhnologi | Tags: , , , , , , , | Leave a comment

Mengenalkan Kekayaan Budaya Indonesia Kepada Dunia

Suasana Jalan Merdeka Selatan tampak meriah. Ratusan warga berjejer rapi mulai dari tepat di depan gerbang Balai Kota, Jakarta Pusat. Mereka ingin menyaksikan parade kostum dalam rangka peringatan Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober. Mereka tampak antusias menyàksikan parade kostum pakaian adat dan pertunjukkan kesenian daerah. Hentakan musik dari marching band, serta ondel-ondel raksasa setinggi 3 meter memukau warga.

 Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo membuka acara tersebut sekitar pukul 7.30. “Saya buka acara ini, satu, dua, tiga, empat, silakan jalan,” ucap gubenur yang akrab disapa Jokowi ini. Sedikitnya 6 ribu anak-anak sekolah dari SMP, SMA dan beberapa kampus dari 33 provinsi di seluruh Indonesia turut hadir mengenakan berbagai kostum pakaian adat dari seluruh nusantara. Mulai dari pakaian adat betawi, Bali hingga pakaian adat Papua. Dari Jakarta tampak SMAN 63, SMA 68, SMPN 130 dan masih banyak lagi.

 Tak hanya mengenakan pakaian adat, rombongan pelajar tersebut juga membawakan beberapa tarian daerah. Para pelajar dari Aceh misalnya membawakan tarian pasembahan khas Aceh. Ada juga pertunjukan kuda lumping serta tarian motaro dan torambia khas Kalimantan Barat.

 Mereka akan berpawai mulai dari Balaikota, patung kuda, thamrin, Bank Mandiri, putar arah dan berakhir di Monas. Jokowi yang mengenakan baju koko putih, celana hitam serta sarung yang dikalungkan ikut berparade sekitar pukul 8 pagi. Parade juga dimeriahkan dengan tetabuhan khas kalimantan.

 Kirab Budaya Rakyat yang digelar Pemprov DKI Jakarta akan dicatat dalam rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai kirab dengan peserta terbanyak. “Kirab budaya ini diikuti 10.020 peserta, dan akan dicatat dalam rekor MURI,” ujar Ketua Panitia Kirab Budaya Rakyat, Kris Budiarjo, di Jakarta, Minggu (28/10). Kris mengatakan kirab budaya itu melibatkan peserta dari seluruh Indonesia, dan ribuan pelajar DKI Jakarta.

 Kirab budaya menampilkan atraksi budaya. Selain iti juga terdapat ondel-ondel setinggi lima meter yang diarak pada kirab tersebut. “Kegiatan ini diselenggaeakan dalam rangka peringatan Sumpah Pemuda dan mendukung program Bapak Jokowi-Basuki,” katanya. Kirab budaya itu dibuka langsung oleh Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Acara budaya tersebut bertajuk “Kesetaraan Jakarta Sebagai Pusat Kebudayaan Berbasis Budaya Betawi.” Peserta kirab melakukan pawai mulai dari depan kantor Balaikota-Patung Kuda-Bank Mandiri- MH Thamrin- Monas.

 Sementara itu, Anggota Dewan Perwakilan Daerah asal Jawa Tengah Poppy Dharsono mengatakan, sendratari Mahakarya Borobudur harus sering dipentaskan untuk menarik wisatawan berkunjung ke Candi Borobudur. “Saya senang, karena sekarang diselenggarakan sendratari Mahakarya seperti ini di Candi Borobudur,” katanya usai menyaksikan pentas sendratari Mahakarya Borobudur di panggung Aksobya di kompleks Candi Borobudur di Magelang, Sabtu (27/10) malam.

 Ia berharap pementasan sendratari tentang pembangunan Candi Borobudur itu lebih sering dilaksanakan seperti Ramayana di Prambanan pentas setiap bulan purnama. “Ceritanya sudah bagus, tetapi mungkin bisa dikembangkan lagi supaya lebih ada variasi,” katanya. Ia menilai sendratari tersebut bagus sekali karena dilakukan oleh para penari yang profesional. Poppy menuturkan, sendratari ini merupakan paket yang harus dijual pada wisatawan agar Candi Borobudur lebih menarik.

 Direktur Utama PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko, Purnomo Prasetjo, mengatakan, selama ini sendratari Mahakarya Borobudur dipentaskan dua hingga empat kali setahun. “Tahun depan akan kami lihat, karena pementasan sendratari kolosal ini disesuaikan dengan kondisi pasar dan kesiapan para penari itu sendiri karena penari dari masyarakat setempat dan ISI Surakarta sehingga perlu koordinasi,” katanya.

 Di sisilain, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dilaporkan akan menginisiasi pendirian rumah budaya Indonesia di beberapa negara yang dianggap strategis di dunia di antaranya Amerika Serikat, Belanda, dan Prancis. “Rumah budaya itu dimaksudkan untuk mengenalkan kekayaan kebudayaan Indonesia kepada masyarakat dunia,” kata Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bidang Kebudayaan Wiendu Nuryanti di Yogyakarta, Sabtu (27/10).

 Usai membuka “Grand Strategy Meeting” (GSM) dalam rangka persiapan “World Culture for Development Forum (WCF)-Bali Forum 2013”, ia mengatakan langkah itu akan dimulai pada 2013 untuk mendekatkan citra positif kehidupan budaya Indonesia dengan negara-negara strategis. “Keberadaan rumah budaya tersebut akan semakin menegaskan Indonesia sebagai satu-satunya tempat bagi dunia dalam membangun dialog kebudayaan,” katanya.

 Selain itu juga memberikan dampak citra positif tentang kehidupan budaya dengan negara-negara strategis. Rumah budaya itu akan semakin memperkuat jaringan Indonesia ke dunia luar. Ia mengatakan potensi kekayaan geografis dan budaya Indonesia yang memiliki ratusan etnis dan bahasa menjadi pilihan bagi pengembangan kemajuan kebudayaan dunia. “Jika negara maju berorientasi pada politik dan ekonomi, Indonesia menjadi rujukan untuk dialog kebudayaan,” katanya.

 Menurut dia, hasil GSM yang merupakan pertemuan para budayawan dan akademisi ituakan dijadikan bahan untuk agenda “WCF-Bali Forum 2013” di Bali, 24-29 November 2013.

 “Pertemuan yang diikuti oleh budayawan dan akademisi itu juga membahas tentang parameter indeks kebahagiaan sebuah negara. Kebetulan  UNESCO juga mulai menyusun indeks tersebut,” katanya.

 Guru Besar Fisipol UGM Mochtar Masoed mengatakan indeks kebahagiaan tidak hanya diukur dari sisi material tetapi juga nonmaterial. Menurut dia hal itu di antaranya indikator tingkat pendidikan, pendapatan, aksesibilitas, fasilitas umum, permodalan, dan ruang ekspresi budaya. “Hal itu nanti akan dibahas di ‘WCF-Bali Forum 2013’ tentang metode yang tepat untuk mengukur indeks tersebut,” katanya.

 Budayawan Timbul Haryono mengatakan selain membahas indeks kebudayaan, peserta pertemuan juga merekomendasikan pengembangan museum kesenian budaya gunung di berbagai daerah di Indonesia. “Salah satunya kesenian lima gunung di komunitas areal sekitar Gunung Merapi. Kesenian gunung itu berkembang cukup pesat, bagian dari hasil eksplorasi lingkungan melalui kreasi seni,” katanya.

 Sementara itu, Pusat Seni Universitas Syiahkuala (Unsyiah), Banda Aceh, Provinsi Aceh, sejak sepekan terakhir mewakili Indonesia dalam kegiatan muhibah seni di Hawaii, Amerika Serikat (AS). Tim seni tersebut tampil di University Of Hawaii at Manoa (UHM) di Honolulu dan berkeliling sekolah-sekolah dasar setempat.

 Kegiatan bermisi seni bertajuk Aceh itu tampil sejal 20 Oktober hingga Sabtu 27 Oktber. Rektor Universitas Syiahkuala, Banda Aceh, Samsul Rizal, kepada Media Indonesia, Sabtu (27/10) mengatakan, tim seni Unsyiah  mewakili Indonesia untuk memperkenalkan seni budaya Indonesia ke luar negeri.

 Misalnya menapilkan tarian yang hidup dan berkembang di Aceh, diataranya tari Saman Gayo, Sebuah tarian yang mendapat Intangible Word Heritage oleh Unesco. Kemudian tari Tiga Serangkai Masyarakat Melayu Aceh Tamiang. Kemudian tari Golek Kenyoe Tinembi, sebuah tarian klasik Jawa terpilihara oleh masyarakat  Jawa yang hidup di Aceh. “Itu merupakan agenda tahunan yang digelar Dirjen Pendidikan Tinggi Kementeran Pendidikan,” kata Samsul Rizal. Karena itu Unsyiah berhak mendapatkan dana hibah Rp750 juta.

 Dikatakan Samsul Rizal, tim tersebut berjumlah 27 orang terdiri dari mahasiswa, dosen, staf Dikti dan kalangan pimpinan Unsyiah untuk memimpin rombongan. Di Hawaii mereka juga melakukan pelatihan, seminar, pameraan benda budaya, dan seni Aceh. Tidak luput juga pertunjukan atau penyajian kopi Aceh seperti ala warung kopi di pelosok-pelosok Aceh.  “Ini memperkuat kerja sama multi pihak antara Unsyiah, Pemerintah Aceh, East-West dan University of Hawaii at Manoa,” tambah Saleh Sjafie, salah seorang pimpinan rombongan Unsyiah. (IRIB Indonesia/Micom)

Categories: Dalam Negeri, Sosial - Budaya | Leave a comment

TKI On Sale dan Pelecehan TKI Langgeng Selama Indonesia Bermental Calo

Ketua Komisi IX DPR RI, Ribka Tjiptaning di Jakarta, Selasa, (30/10) menegaskan, beredarnya iklan “TKI On Sale” hanya merupakan satu bagian dari sederet pelecehan dan kekerasan verbal maupun non verbal yang dialami TKI karena pemerintah masih bermental calo. “Tapi perlu kita ingat, bahwa pelecehan, kekerasan, dan lain-lain, baik selebaran atau secara verbal maupun non verbal yang dialami TKI kita, adalah sebuah akibat. Lalu pertanyaannya, apakah akar penyebabnya? Mari kita ajak Pemerintah untuk Intropeksi diri sebagai penyelenggara Negara,” kata Ribka.

 Menurutnya, selama pemerintah Indonesia masih bermental calo, masalah TKI akan terus ada akibat pemerintah tidak berniat membuka lapangan pekerjaaan di dalam negeri, sementara potensi membuka lapangan pekerjaan sangat terbuka luas. “Pemerintah lebih cenderung menjadi calo-calo untuk merayu investor, ketimbang memikirkan pembangunan industri berbasis tenaga kerja,” ungkapnya.

 Menurutnya, penderitaan buruh migran Indonesia di negara tetangga, sebenarnya tidak beda dengan yang dialami oleh buruh dalam negeri. Jaminan kesejahteraan dan hak-hak normatif buruh banyak yang terabaikan. Pemerintah lebih pro pengusaha dengan alasan menjaga iklim investasi, sehingga mengorbankan buruh.

 “Jika kita ingin TKI kita dihormati harkat martabatnya di negara-negara lain, maka pemerintah harus lebih dahulu mengangkat harkat martabat buruh dalam negeri. Agar negara-negara lain pun tidak semena-mena memperlakukan TKI kita,” paparnya.

 Ribka menilai, iklan “TKI On Sale” berjudul “Indonesian maids now on SALE!!!” pada selebaran berwarna putih yang beredar di jalan-jalan negara Malaysia, bahwa pembantu Indonesia dijual atau “diobral”. Di sisi kiri tulisan tampak ada tulisan diskon 40 % rakyat Indonesia akan langsung tersinggung.

 “Jika kita membaca isi selebaran tersebut, maka kita akan langsung merasa tersinggung, merasa TKW yang sebagai warga negara kita dilecehkan dan direndahkan martabat kemanusiaannya. Sebagai rasa solidaritas sebangsa, tanggapan itu menjadi suatu hal yang lumrah,” pungkasnya.

 Direktur Migran Care Anis Hidayah menegaskan, beredarnya iklan “TKI on Sale” merupakan rentetan panjang pelecehan yang kerap dialami Indonesia dari Malaysia, akibat rendahnya daya tawar terhadap negeri jiran itu.

 “Yang harus dipersoalkan ‘TKI on Sale’ ini melecehkan, TKI kita dianggap seperti barang dagangan. Ini karena daya tawar kita lemah, sehingga kita kerap dilecehkan,” tegas Anis.

 Menanggapi hal tersebut, Stap Khusus Menteri Tenga Kerja dan Transmigrasi, Dita Indah Sari menegaskan, di bidang TKI, pemerintah Indonesia terus berupaya menegakkan martabat bangsa, di antaranya dengan melakukan moratorium dan membuat kesepakatan (MoU) dengan Malaysia.

 “Kita minta pemerintah Malaysia untuk hormati dan melaksanakan MoU. Untuk kembalikan citra dan daya tawar, makanya ada MoU dengan Malaysia,” tandas Dita.

 Atas tanggapan itu, Anis berpendapat, MoU tidak mempunyai kekuatan hukum karenya hanya berupa kesepakatan. Selain itu, MoU di bidang TKI yang telah disepakati pemerintah Indonesia dengan Malaysia dinilai gagal. Pasalnya, meski ada moratoirum dan MoU, tetap saja Malaysia merekrut 14 ribu TKI.

 “MoU itu satu upaya, kalau ada kekurangan, kita akan perbaiki bersama-sama. Kita akan kawal terus keseriusan Malaysia,” jawab Dita. Pemerintah Malaysia menilai iklan “TKI on Sale” ilegal, karena tidak ada tanda cap resmi dari badan berwenang, sebagaimana lazimnya iklan resmi di negeri jiran tersebut.

 “Hasil dari sejumlah pertemuan antara pihak Indonesia dan Malaysia, klarifikasi tersebut adalah, pihak Malaysia menyatakan sangat menyesal dengan adanya iklan tersebut, dan menganggapnya ilegal serta melanggar hukum,” kata Staf Khusus Menakertrans Dita Indah Sari, di Jakarta, Selasa (30/10).

 Selain itu, Malaysia jug menegaskan bahwa tidak ada agensi dengan nama seperti tertera dalam iklan tersebut di Agensi Pekerjaan Swasta (APS) resmi, sehingga agen ini jelas liar alias bodong. “Pihak Malaysia berjanji akan mengusut kasus ini hingga tuntas, dan memberi sanksi atau hukuman sepantasnya kepada yang terlibat,” pungkas Dita.

 Sebagaimana diberitakan, kasus ini bermula saat Direktur Migrant Care Anis Hidayah menemukan iklan dari sebuah agen penyalur tenaga kerja asal Indonesia di Malaysia, yang isinya bernada negatif. Di iklan tersebut tertulis, tenaga kerja asal Indonesia sedang ‘diskon’, yakni “TKI on Sale”

 Iklan yang tersebar di wilayah Chow Kit, Kuala Lumpur, Malaysia itu, menawarkan jasa pembantu dari Indonesia dengan harga miring alias murah. Isi lengkap iklan tersebut, “Indonesian maids now on Sale. Fast and Easy application. Now your housework and cooking come easy. You can rest and relax. Deposit only RM 3,500 price RM 7,500 nett.”

 Menurut Anis, iklan tersebut menganggap sudah terjadi praktik human trafficking atau perdagangan manusia. Bila terus dibiarkan, dia khawatir akan membuat nasib TKI semakin buruk.

 Sementara itu, Anggota Komisi IX DPR RI, Poempida Hidayatulloh Djatiutomo di Jakarta, Senin, (29/10) menegaskan, pemerintah Indonesia harus mempertanyakan pihak penyebar iklan “TKI On Sale” dan mempertanyakan keseriusan pemerintah Malaysia mengurusi TKI. Pasalnya, iklan tersebut melecehkan dan mengarah pada perbudakan modern. “Ini benar-benar pelecehan dan sudah mengarah kepada perbudakan modern dan melanggar HAK Asasi Manusia (HAM),” tegas Poempida.

 Menurutnya, hal tersebut tak pantas dilakukan Malaysia yang merupakan anggota ASEAN yang menjunjung tinggi HAM, sehingga pemerintah Indonesia harus segera bertindak. Pasalnya, jika dibiarkan, itu akan menambah daftar panjang kegagalan pemerintah Indonesia dalam melindungi WNI sebagai mana amanat konstitusi.

 Atas iklan tersebut, Poempida mengaku akan melayangkan surat ke KBRI dan Kedutaan Malaysia di Indonesia, meminta agar negeri jiran itu segera menindak tegas dan menyelesaikan masalah ini. “Ini tidak bisa diterima. Benar-benar melecehkan bangsa Indonesia. Berlawanan dengan penegakan HAM. Moratorium pengiriman TKI, Pulangkan para TKI, dan beri sanksi politik kepada Malaysia!” tegasnya.

Iklan penawaran Penata Laksana Rumah Tangga  (PLRT) itu ditemukan Direktur Migrant Care, Anis Hidayah dari sebuah agen penyalur tenaga kerja asal Indonesia di Malaysia yang isinya bernada negatif. Di iklan tersebut tertulis, tenaga kerja asal Indonesia sedang ‘diskon’, yakni “TKI On Sale” (IRIB Indonesia/Gatra)

Categories: Feminimisme, Hubungan Internasional | Leave a comment

Ali Khamenei: Gangguan Akan Membuat Iran Semakin Kuat

Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, Ayatullah Sayid Ali Khamenei menyatakan, gangguan dari kekuatan hegemoni global terhadap Iran tidak akan pernah berakhir dan hanya akan semakin membuat bangsa Iran lebih kuat.

“Alasan di balik plot berkesinambungan adalah bahwa kegagalan AS pada tahun 1979 [menyusul kemenangan Revolusi Islam di Iran] bukan satu-satunya kekalahan mereka di hadapan bangsa Iran, namun karena mereka juga gagal di wilayah ini, serta apa yang sekarang terjadi di Afrika Utara dan dunia Arab, dan eskalasi kebencian bangsa-bangsa terhadap AS juga termasuk di antara kegagalan mereka,” kata Rahbar Rabu (31/10).

Ditujukan kepada peringatan menjelang Hari Mahasiswa Iran, pada tanggal 3 November, Ayatullah Khamenei menegaskan bahwa selama 34 tahun terakhir, bangsa Iran semakin kuat dan kokoh, sementara kekuatan AS menurun.

“Salah satu dari nilai-nilai yang didukung AS adalah pemberantasan terorisme … namun sekarang pemerintah AS bergabung dengan pasukan teroris dan bahkan mendukung Organisasi teroris Mujahidin-e Khalq (MKO) dan menghapusnya dari daftar hitam [organisasi teroris],” tekan Rahbar.

Mengacu pada klaim AS tentang dukungannya terhadap demokrasi, Ayatullah Khamenei menegaskan, “Meski semua klaimnya, dukungan penuh AS terhadap para penguasa despotik dan yang paling totaliter di kawasan dan dunia, telah diketahui semua orang.”

“Prinsip lain yang mereka klaim adalah dukungan terhadap hak asasi manusia di saat langkah-langkah anti-kemanusiaan terburuk tengah terjadi dengan dukungan AS, dan rezim Zionis yang secara terang-terangan melanggar hak-hak bangsa Palestina yang tidak bersalah selama 60 tahun mendapat dukungan penuh dari AS.”

Ayatullah Khamenei menilai pengabdian penuh AS terhadap Israel sebagai contoh lain dari pengingkaran pemerintah Amerika terhadap nilai dan prinsip-prinsip yang diklaimnya. “Sangat memalukan bahwa kandidat [presiden AS] harus bersaing dalam perdebatan mereka untuk membuktikan loyalitas mereka kepada rezim Zionis.”

Rahbar juga menyinggung krisis ekonomi yang sedang terjadi di Amerika Serikat, dan mengatakan bahwa ketika para pejabat AS mengklaim negaranya sebagai negara terkaya di dunia, pada kenyataannya, Amerika telah menjadi negara yang paling berutang.(IRIB Indonesia/MZ)

Categories: Hubungan Internasional | Leave a comment

Top Ittipat,Milyuner Muda (Thailand)

Jalan hidup seseorang bisa begitu berliku adanya namun selalu saja tetap ada ujungnya. Kesuksesan adalah impian semua orang. Berlikunya jalan akan sampai pada kesuksesan asalkan dijalani dengan kesungguhan hati dan kerja keras.

Begitulah kisah yang terjadi dalam hidup seorang pemuda bernama Top Ittipat dalam menjalani usaha bisnisnya dan menghantarkan Tao Kae Noi, produk cemilan rumput lautnya pada dunia. Di usianya yang ke 26 tahun ini, Top telah menjadi seorang milyuner muda.

Pria kelahiran Thailand ini sesungguhnya hanyalah seorang biasa saja. Pada mulanya tak ada yang begitu spesial dari dirinya. Bahkan pemuda ini cenderung cuek dan tidak terlalu memikirkan masa depan.

 

Seperti kebanyakan pemuda seumurannya, Top pernah alami kecanduan game online saat dia berumur 16 tahun dan membuatnya telantarkan sekolahnya. Bukan satu hal yang baik tentu saja tapi perkenalan dunia bisnis justru dimulai dari sini.

 

Top mendapatkan uang dari menjual item senjata-senjata miliknya di game online. Dengan bisnisnya ini dia bahkan meraih penghasilan mencapai 1 juta Baht dan dapat membeli sebuah mobil seharga 600 Baht (sekitar 200 juta rupiah).

Para pembelinya adalah sesama pecinta game online dan ada juga yang berasal dari luar negaranya. Namun karena ini bisnis ilegal maka sudah pasti tak akan dapat bertahan lama. Rekening game onlinenya di blok karena diketahui melakukan transaksi jual beli.

 

Disaat yang bersamaan bisnis orang tuanya mengalami kebangkrutan dan disaat yang bersamaan pula karena kemalasannya di sekolah selama ini Top tidak berhasil masuk kuliah perguruan tinggi negeri dan harus masuk Universitas Swasta.

 

Dengan sisa uang yang dimilikinya Top beralih usaha ke bisnis DVD Player tapi Top ditipu mentah-mentah sebab semua DVD Playernya ternyata barang palsu dan uangnya tidak dapat kembali. Top juga berusaha mencari pinjaman uang ke bank untuk memulai usaha baru. Namun, pihak bank tak begitu saja menyetujuinya.

 

Di titik inilah Top mulai menyadari kesalahannya karena telah melalaikan sekolah dan pelajaran. Di titik yang sama ini jugalah, Top mulai bersentuhan dengan kerasnya dunia bisnis.

 

Hutang yang melilit usaha orang tuanya yang mencapai 40 juta Baht semakin memperburuk keadaan. Terlebih lagi rumah mereka disita pihak Bank. Ditengah himpitan ini Top tetap berkeras.

 

Setelah akhirnya dapatkan pinjaman dari bank, segala hal dia coba lakukan, Top mencoba berjualan kacang (chesnut) bersama dengan pamannya.

 

Diawali dengan mencari cara bagaimana strategi berjualan yang baik supaya bisa laris kepada para penjual kacang lainnya yang telah sukses sampai lakukan beberapa eksperimen untuk mendapatkan resep terbaik bagi produk kacangnya sehingga memiliki cita rasa yang khas dan unik.

 

Lalu akhirnya Top membuka kedai di mall dan belajar tentang menemukan tempat yang stategis. Sebab lokasi menjadi salah satu faktor menentukan dalam keberhasilan penjualan suatu produk.

 

Namun berwiraswata memanglah tidak mudah. Saat Top mulai melakukan ekspansi bisnis chesnutnya secara besar-besaran, timbul suatu masalah lain dimana mesin pembuat kacang goreng yang Top pergunakan menimbulkan asap dan mengotori atap Mall sehingga harus tutup dan pihak Mall juga membatalkan kontrak kedainya. Dititik ini Top hampir putus asa.

 

Orang tuanya pun memutuskan untuk pergi ke China. Top tetap berkeras untuk bertahan di Thailand dan melanjutkan usahanya. Dari bisnis jual kacang, Top beralih haluan untuk berbisnis rumput laut goreng. Makanan cemilan yang kekasihnya berikan.

 

Inspirasi memang bisa datang dari mana saja, sekalipun akhir kisah cintanya tak memberikan kenangan yang manis sebab kekasihnya pun akhirnya meninggalkan Top dikarenakan Top lebih konsentrasi mengurus bisnis dan usahanya.

Top pun memulai usaha kerasnya dengan mencari bahan rumput laut lalu belajar rahasia menggoreng rumput lautnya. Biaya yang dikeluarkan untuk pembelajaran ini mencapai lebih dari 100 ribu Baht.

 

Belum lagi Top juga harus mempelajari cara untuk mempertahankan rumput lautnya agar tidak basi jika disimpan untuk beberapa hari lamanya. Dalam tekanan yang begitu hebat Top berusaha mencari tahu tentang strategi penjualan dan inspirasi pun datang kembali untuk menjual produknya di mini market 7-Eleven.

 

Lagi-lagi tidak semudah membalik telapak tangan. 7-Eleven ternyata memiliki standard yang tinggi yang harus dipenuhi supaya produk Top bisa masuk pasaran. Berbagai upaya Top lakukan tapi semua mengalami kebuntuan.

 

Keputusasaan melanda dirinya. Top hampir-hampir memutuskan untuk berangkat ke China tapi sebelum itu terjadi Top melakukan usaha terakhirnya demi memenuhi syarat dari pihak 7-Eleven dan upaya terakhirnya kali ini tidak sia-sia.

 

Kesulitan yang ada mulai dari inovasi untuk kemasan produknya sampai Top juga diharuskan memiliki pabrik untuk memproduksi dalam jumlah besar. Dengan susah payah semuanya dapat terpenuhi.

 

Untunglah juga ada kantor kecil milik keluarganya yang masih tersisa, yang akhirnya Top ubah menjadi sebuah pabrik kecil. Dengan begini Top berhasil memenuhi syarat ketentuan serta quota yang ditetapkan. 2 tahun kemudian Top berhasil membayar hutang keluarganya dan berhasil mengambil kembali rumah keluarganya.

Perjuangan Top, segala kegagalan, getir dan pahit serta rasa duka dalam membangun sebuah bisnis kini mengantar Top pada sebuah kesuksesan.

 

Sekarang ini di Thailand siapa yang tak mengenal akan Tao Kae Noi produk cemilan rumput laut terlaris di Thailand bahkan telah masuk juga ke berbagai Negara tetangga termasuk Indonesia.

 

Dengan penghasilan 800 juta Baht per tahun dan mempekerjakan 2.000 staf maka Top Ittipat yang bernama lengkap Top Aitthipat Kulapongvanich ini telah berhasil mencatatkan dirinya sebagai “A young billionaire from Thailand“.

Top ittipat membayar kesuksesannya dengan berkorban jiwa, raga, waktu, kesenangan jadi gamer, termasuk berkorban cinta terhadap kekasihnya.

 

Seperti kata ibu si Top, “Sesuatu itu akan datang kepadamu namun sesuatu yang lain akan menjauh darimu.” Kesuksesan bisnis tidak semudah membalik telapak tangan. Sabar, bersyukur, terus berjuang pantang menyerah, dan berdoa adalah Top secret (rahasia si Top).

 

 

Berikut sinopsis ringkas nya:

 

Saat usia 16, Dia adalah pencandu game online.

 

Saat usia 17, Ia putus sekolah untuk menjadi penjaja kacang.

 

Saat usia 18, Keluarganya bangkrut & meninggalkan hutang 40 juta Baht (sekitar 12 milyar rupiah)

 

Saat usia 19, Dia menciptakan cemilan rumput laut ‘Tao Kae Noi’ yg dijual di 3.000 cabang 7-Eleven di Thailand.

 

Kini, di usia 26, Ia adalah produsen cemilan rumput laut terlaris di Thailand, berpenghasilan 800 juta Baht (sekitar 235 milyar rupiah) per tahun & mempekerjakan 2.000 staf.

 

Namanya Top Ittipat, dan ini adalah kisah nyata hidupnya yang luar biasa.

“Apapun yang terjadi jangan pernah menyerah, kalau menyerah habislah sudah.”

 

Categories: Kisah-Cerita, TOKOH | Leave a comment

Liz Murray, dari Jalanan sampai Kuliah di Harvard

Ini adalah kisah nyata dari seorang yang mempunyai komitmen dalam hidup,yang telah menginspirasi banyak orang dalam menghadapi kehidupan.

 

Cerita ini datangnya dari Elizabeth (Liz) Murray.

Liz Murray dahulu hanyalah seorang wanita muda yang hidup di jalanan kota New York, kota megapolitan di Amerika Serikat yang terkenal dengan tingkat kriminalitasnya yang tinggi.

 

 

Namun siapa sangka, ternyata ia bisa lulus dari Harvard University, tampil di Oprah Winfrey Show, dan kisahnya menjadi sebuah film televisi yang memenangkan penghargaan.

 

Bedanya, Liz menjadi tuna wisma karena memiliki orang tua yang kecanduan obat-obatan, sementara Frank karena dirinya sendiri yang kecanduan minuman keras. Keduanya menggunakan kisah luar biasa mereka untuk menginspirasi orang lain.

Liz Murray sendiri saat ini memang menjadi seorang pembicara motivasi, tapi siapa sangka kalau dahulunya ia sering mencuri buku-buku pengembangan diri seperti milik Tony Robbins dan Stephen Covey?

Ya, itu memang benar-benar terjadi, sampai akhirnya Liz bisa bertemu langsung dengan Stephen Covey.

Wanita yang lahir tahun 1980 ini kehilangan ibunya di tahun 1996 karena HIV/AIDS. Setelah itu, ia pun tak memiliki tempat tinggal lagi, dan ayahnya pindah ke tempat penampungan tuna wisma.

Kejadian tersebut justru membuat Liz semakin ingin mengubah hidupnya. Meski tak memiliki tempat tinggal dan hidup di jalanan kota New York, Liz tetap berniat untuk bersekolah di SMA dan sekaligus menghidupi adiknya.

Liz bahkan bisa menyelesaikan SMA hanya dalam waktu dua tahun, dan mendapat beasiswa dari The New York Times untuk melanjutkan kuliah di Harvard University, sebuah universitas terkemuka tempat orang-orang sukses pernah belajar, seperti Bill Gates (Microsoft) dan Conan O’brien (pembawa acara dan komedian).

Namun, pada tahun 2003, Liz memutuskan untuk keluar dari Harvard dan pindah ke Columbia University agar bisa lebih dekat dengan ayahnya. Ketika ayahnya meninggal karena HIV/AIDS, Liz pun kembali ke Harvard di tahun 2008, dan kerja kerasnya berbuah manis ketika di tahun 2009 ia berhasil meraih gelar dalam bidang psikologi.

Apakah yang membuatnya bisa mengalahkan semua kesulitan yang ia temui?

Komitmen.

Liz mengatakan dalam sebuah wawancara di Success Magazine bahwa:

“Sebelum saya mengalami perubahan ini, saya selalu memiliki ilusi yang saya sebut jika-begini-maka-begitu. Jika saya menemukan tempat yang tenang, maka saya akan belajar. Jika saya punya uang, maka saya akan sekolah. Kita hanya melakukan itu jika tak memiliki komitmen nyata untuk tujuan kita. Kita mengatakan, “Saya berkomitmen…kecuali.’ Ada perbedaan besar antara hal tersebut dan komitmen mutlak. Komitmen mutlak berarti Anda akan bekerja di sebuah lorong.”

 

Ya. Ketika masih sekolah, Liz memang belajar di lorong tempat tinggal temannya di Bronx. Ia menyebar buku-bukunya di sana, dan mulai belajar dalam keheningan.

 

Kisahnya yang begitu inspiratif akhirnya menarik media untuk mempublikasikannya, termasuk ratu talk show dunia, Oprah Winfrey. Film televisi berdasar kisah nyatanya pun telah dibuat di tahun 2003 dengan judul “Homeless to Harvard”, yang berhasil mendapat nominasi Emmy Awards, serta sebuah penghargaan dari American Cinema Editors.

 

“..ketika perubahan terjadi pada diri saya, saya bisa membuat perubahan pada hidup.” – Liz Murray

Categories: Kisah-Cerita, TOKOH | Leave a comment

Kisah Sukses Sandiaga Uno

Sandiaga Salahudin Uno memulai usahanya setelah sempat menjadi seorang pengangguran ketika perusahaan yang mempekerjakannya bangkrut. Bersama rekannya, Sandi Uno mendirikan sebuah perusahaan di bidang keuangan, PT Saratoga Advisor. Usaha tersebut terbukti sukses dan telah mengambil alih beberapa perusahaan lain . Pada tahun 2009, Sandi Uno tercatat sebagai orang terkaya urutan ke-29 di Indonesia menurut majalah Forbes. Tahun 2011, Forbes kembali merilis daftar orang terkaya di Indonesia. Sandiaga Uno menduduki peringkat ke-37 dengan total kekayaan US$ 660 juta. (Wikipedia)

Banyak kejadian yang tidak terduga bisa menimpa sewaktu-waktu dalam kehidupan kita. Hal ini yang dialami pengusaha muda, Sandiaga Salahudin Uno. Siapa sangka, sepak terjangnya sebagai seorang pengusaha bermula dari “kecelakaan”.

Sandi awalnya dia adalah seorang pegawai biasa. Bahkan, dia terkena pemutusan hubungan kerja (PHK), imbas krisis pada tahun 1997-1998. Namun, pria berkacamata ini mencoba bangkit dari keterpurukannya.

“Niat jadi pengusaha itu sebenarnya by accident, karena saya di PHK. Jadi mengalir saja, mencari solusi menjadi survival dan jadilah pengusaha,” ungkapnya ketika berbincang dengan okezone beberapa waktu lalu.

Di tengah keterpurukannya, Pria yang lahir di Pekanbaru, Riau, 28 Juni 1969 ini mencoba mengubahmind set-nya, untuk membuka lapangan pekerjaan sendiri. Hal tersebut tentu sangatlah sulit. Jika sebelumnya Sandi, begitu dia biasa dipanggil, hanyalah pegawai yang menerima gaji, dia harus merubah haluan menjadi pengusaha yang harus menghasilkan uang bukan hanya untuk diri sendiri, namun juga harus memberikan gaji untuk orang lain.

Tentu tidak mudah untuk menjadi seorang pengusaha. Bapak tiga anak ini pun mengalami berbagai kesulitan. Kesulitan utama adalah memulai usaha dengan modal minim, kantor yang sangat kecil dan jumlah karyawan yang seadanya. Lalu dia harus bersusah payah mencari klien mulai dari nol.

“Cara menyingkirkan kendala-kendala tersebut adalah terus optimis dan pantang menyerah serta selalu mensyukuri sekecil apapun keberhasilan atau prestasi yang kami capai,” tuturnya.

Perlahan namun pasti, pria yang mendapat gelar Bachelor of Business Administration dari Wichita State University pada 1990 dan memperoleh gelar Masters of Business Administration dari George Washington University Masters of Business Administration dari George Washington University pada 1992 ini dapat merintis perusahaannya. Sandi merupakan salah satu pendiri Saratoga Capital, sebuah perusahaan investasi yang didirikan bersama Edwin Soeryadjaya pada tahun 1998. Saratoga Capital merupakan perusahaan yang berkonsentrasi dalam bidang sumber daya alam dan infrastuktur.

Tidak Perlu Modal Besar

Banyak orang yang berpendapat bahwa untuk menjadi seorang pengusaha haruslah mempunyai modal yang banyak. Namun menurut Sandi modal bukan merupakan hal yang penting dalam merintis usaha. Mantan Manajer untuk Tim Nasional Bola Basket Putri Indonesia pada SEA Games 2005 di Manila, Filipina, ini menuturkan, bahwa yang terpenting adalah sebuah ide. Dari ide kemudian akan terlahir berbagai inovasi dan terobosan yang tentunya bisa berguna bagi nusa, bangsa dan agama.

“Modal besar? Yang paling penting ide. Ide kita itu kalau misalnya bisa dikemas dengan baik, uang ngejar kita kok. Saya memulai usaha juga tidak pakai modal yang banyak-banyak,” kata Sandi.

Selain itu, Sandi pun berpesan pentingnya sebuah jaringan atau networking atau bergaul. Hal tersebut, menurutnya, merupakan hal yang simpel, namun besar imbasnya pada perkembangan usaha kedepannya. Walaupun darah pengusaha tidak mengalir dalam dirinya, namun sekali lagi berkat jaringan yang berasal dari Ibunda tercinta, maka terbuka lebarlah kesempatan Sandi untuk mengepakan sayapnya sebagai pengusaha lebih lebar lagi.

“Berkat jaringan sang ibu, saya mendapat banyak peluang usaha. Meski begitu saya tak pernah merasa jika kesepakatan bisnis yang saya peroleh karena faktor relasi kedua orang tua. Relasi hanya bisa membukakan pintu. Untuk selanjutnya, saya harus berjuang meyakinkan mereka,” tutur Sandi. 

“Bergaul dan bertemanlah sebanyak-banyaknya dari situ kita bisa mendapatkan banyak informasi dan peluang usaha yang cocok , jika perlu bergabung dalam suatu organisasi yang berhubungan dengan bidang usaha kita. Dengan begitu akses usaha kita untuk berkembang akan semakin terbuka lebar,” dia mengimbuhkan.

Sandi pun berpesan, untuk menjadi seorang pengusaha jangan menjadi orang yang ingin cepat kaya. Dia pun membocorkan rahasia untuk menjadi pengusaha sukses seperti dirinya. “Kerja keras, kerja tuntas dan kerja ikhlas,” bebernya.

Mental kuat pun harus dimiliki oleh seorang pengusaha sejati. Seorang pengusaha harus mempunyai mental berani. Berani yang dimaksud yakni berani bermimpi, berani gagal, berani mengambil risiko, berani sukses. Selain itu, fokus serta memiliki visi hidup yang jelas, menjalani hidup akan menjadi apa, berpenghasilan berapa, memilik apa, dan optimis. Selain itu faktor yang sangat penting adalah trust atau kepercayaan. Karena tanpa kepercayaan orang-orang juga tentu tidak akan mau bermitra.

“Kerja keras, kerja tuntas dan kerja ikhlas, di mana pun kita berada itu sangat relevan. Jadi kalau kita punya semangat seperti itu, menjadi pengusaha itu akan menjadi sangat simpel. Kalau kita punya visi ke depan untuk menciptakan nilai tambah, bukan ingin cepet kaya. Kalau ingin cepat kaya akhirnya kita selalu dihadapkan pada situasi yang sangat sulit,” papar sandi.

Berkat semangatnya itu, kini ini dia menjabat sebagai CEO Saratoga Capital dan juga pimpinan di beberapa perusahaan, antara lain PT Adaro Energy Tbk yang merupakan salah satu perusahaan tambang batu bara terbesar di Indonesia,  dan PT Tower Bersama Infrastruktur Group Tbk, perusahaan penyedia menara telekomunikasi. Sandi juga merupaka salah satu pendiri PT Recapital Advisors, sebuah perusahaan pengelola aset yang didirikan pada 1997 bersama teman sekolahnya, Rosan Roeslani.

Namun baru-baru ini, Pria yang hobi berolahraga basket ini mulai merambah dunia dirgantara dengan membeli saham PT Mandala Airlines yang hampir saja bangkrut. Dengan melihat potensi masyarakat Indonesia yang cenderung sering bepergian atau travelling, dirinya mecoba menghidupkan kembali salah satu maskapai kebanggan Indonesia tersebut.

“Saya melihatnya, pertama Mandala itu merupakan aset bangsa di mana pada saat itu dimiliki oleh kawan saya dan waktu itu dia sedang susah, ya saya juga pernah susah. Jadi pasti kalau susah itu kalau ada yang bantu kita, itu appreciate banget. Lalu yang kedua, masyarakat Indonesia kelas menengah tengah tumbuh dan ini yang menjadi tantangan buat kita, bagaimana kita bisa menghadirkan penerbangan kepada para pelanggan kita. Nah, ini yang mungkin mendorong kita, merambah ke dunia dirgantara,” ungkap Pria yang menyandang gelar sebagai ‘Indonesian Entrepreneur of The Year’ dari Enterprise Asia.

Selain menjadi pengusaha di sela-sela kesibukannya masih sempat berlari maraton ini juga menjadi sebagai anggota Komite Ekonomi Nasional (KEN) dan bendahara Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI). Selain itu, dirinya juga merupakan pendiri Asosiasi Kewirausahaan Sosial Indonesia (AKSI). Dirinya pun pernah menjabat sebagai Ketua Umum Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP HIPMI) periode 2005-2008. Sejak 2004 sampai September 2010 dia aktif di Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin), terakhir sebagai Wakil Ketua Umum Bidang Usaha Mikro Kecil Menengah dan Koperasi.

Ingin Menularkan Virus Kewirausahaan

Sudah banyak sekali sektor usaha yang digeluti oleh Sandi. Lantas, apa lagi yang akan dilakukannya ke depan? Bisnis apa lagi yang akan digeluti? Sandi menjawab diplomatis, sejauh ini dirinya akan menjalani yang sudah ada terlebih dahulu, dimana khususnya akan mengembangkan bisnis dirgantara yang baru saja dirintisnya.

Namun, suami dari Nur Asia ini ingin menyebarkan virus kewirausahaan kepada seluruh masyarakat Indonesia. “Saya ingin banyak membantu kegiatan sosial. Banyak sekali potensi bangsa ini yang belum disentuh dan saya ingin mendorong hal itu agar Indonesia bisa menjadi tuan rumah di negerinya sendiri. Hal itu bisa dilakukan kalau kita bisa menyelesesaikan permasalahan-permasalahan sosial kita. Misalnya anak jalanan ini salah satu permasalahn sosial kita. Kita harus bereskan,” ujarnya.

Dia berpandapat masih minimnya entepreneur pada saat ini adalah faktor lingkungan seperti budaya, keluarga dan pendidikan mempunyai peran yang signifikan dalam pembentukan jiwa kewirausahaan, karenanya perlu upaya serius dari pemerintah, pengusaha dan semua pihak untuk merubah sistem dan kurikulum pendidikan yang selama ini berorientasi hanya pada gelar. Saat inilah saatnya dilakukan perombakan sehingga hasil pendidikan berorientasi pada pola pikir yang melahirkan pengusaha-pengusaha baru. Sebagai pengusaha muda dan intelektual, sekarang  Sandi ingin  melakukan transfer ilmu dan sharing pengalaman melalu berbagai cara untuk membangun basis pendidikan jiwa wirausaha di masyarakat utamanya di kalangan generasi muda.

Menurutnya, kampanye kewirausahaan sangat diperlukan untuk mengikis sikap mental yang selama ini masih mendominasi kalangan pemuda untuk bekerja dan bukan berwirausaha. Dan yang juga tidak kalah pentingnya adalah memberikan kurikulum wirausaha di kampus juga merupakan hal yang sangat perlu untuk membenahi output perguruan tinggi dengan memberikan orientasi kepada calon sarjana untuk menjadi pencipta lapangan kerja dan bukan pencari. Akan lebih baik jika kurikulum tersebut dimulai dari sekolah menengah.

Sandi juga memandang bahwa mengintensifkan training atau pelatihan juga penting.  Untuk meningkatkan minat menjadi sebuah keyakinan diperlukan training. Training ini diperlukan untuk memberikan penguatan mental dan ketrampilan-ketrampilan dasar untuk memulai dan menjalankan usaha serta wawasan yang luas mengenai aspek-aspek wirausaha. Beberapa ilmu manajemen usaha dasar dapat diberikan untuk menepis.

Sandi pun berpesan sebagai pengusaha haruslah mampu dan cerdas melihat peluang bisnis yang ada. selain itu, salah satu strategi terpenting dalam meraih sukses adalah mencari tahu dan mempelajari apa yang telah dilakukan oleh orang-orang yang telah berhasil meraih sukses. Teruslah mencari tahu dan belajar dari pengalaman mereka, sampai anda mampu meraih kesuksesan seperti mereka.

“Saya mempelajari bahwa sukses itu mencakup berbagai macam hal, dengan hanya mendalami satu prinsip sukses atau hanya memfokuskan pada satu bagian dalam hidup, tidak akan membawa kita menuju puncak kesuksesan. Namun apabila kita terus selalu mencoba untuk belajar dari kesalahan dan kegagalan kita (trial and error), maka saya optimistis hal tersebutlah yang akan menghantarkan kita pada puncak kesuksesan,” ucapnya.

“Kita harus mampu memanfaatkan peluang dari kendala yang ada karena di balik setiap masalah pasti ada peluang. Saya terlahir menjadi pengusaha ketika diberhentikan menjadi karyawan pada krisis moneter tahun 97-98 silam. Selain itu semangat untuk mau belajar dari kesalahan, pantang menyerah, dan tidak menginginkan semuanya dengan instant, dapat membawa saya sampai seperti saat ini,”  tutupnya.

 

Categories: Kisah-Cerita, TOKOH | Leave a comment

Kisah Sukses Bob Sadino

Bob Sadino (Lampung, 9 Maret 1933), atau akrab dipanggil om Bob, adalah seorang pengusaha asal Indonesia yang berbisnis di bidang pangan dan peternakan. Ia adalah pemilik dari jaringan usaha Kemfood dan Kemchick. Dalam banyak kesempatan, ia sering terlihat menggunakan kemeja lengan pendek dan celana pendek yang menjadi ciri khasnya. Bob Sadino lahir dari sebuah keluarga yang hidup berkecukupan. Ia adalah anak bungsu dari lima bersaudara. Sewaktu orang tuanya meninggal, Bob yang ketika itu berumur 19 tahun mewarisi seluruh harta kekayaan keluarganya karena saudara kandungnya yang lain sudah dianggap hidup mapan.

 

Bob kemudian menghabiskan sebagian hartanya untuk berkeliling dunia. Dalam perjalanannya itu, ia singgah di Belanda dan menetap selama kurang lebih 9 tahun. Di sana, ia bekerja di Djakarta Lylod di kota Amsterdam dan juga di Hamburg, Jerman. Ketika tinggal di Belanda itu, Bob bertemu dengan pasangan hidupnya, Soelami Soejoed.

 

Pada tahun 1967, Bob dan keluarga kembali ke Indonesia. Ia membawa serta 2 Mercedes miliknya, buatan tahun 1960-an. Salah satunya ia jual untuk membeli sebidang tanah di Kemang, Jakarta Selatan sementara yang lain tetap ia simpan. Setelah beberapa lama tinggal dan hidup di Indonesia, Bob memutuskan untuk keluar dari pekerjaannya karena ia memiliki tekad untuk bekerja secara mandiri.

 

Pekerjaan pertama yang dilakoninya setelah keluar dari perusahaan adalah menyewakan mobil Mercedes yang ia miliki, ia sendiri yang menjadi sopirnya. Namun sayang, suatu ketika ia mendapatkan kecelakaan yang mengakibatkan mobilnya rusak parah. Karena tak punya uang untuk memperbaikinya, Bob beralih pekerjaan menjadi tukang batu. Gajinya ketika itu hanya Rp.100. Ia pun sempat mengalami depresi akibat tekanan hidup yang dialaminya.

 

Suatu hari, temannya menyarankan Bob memelihara ayam untuk melawan depresi yang dialaminya. Bob tertarik. Ketika beternak ayam itulah muncul inspirasi berwirausaha. Bob memperhatikan kehidupan ayam-ayam ternaknya. Ia mendapat ilham, ayam saja bisa berjuang untuk hidup, tentu manusia pun juga bisa.

 

Sebagai peternak ayam, Bob dan istrinya, setiap hari menjual beberapa kilogram telor. Dalam tempo satu setengah tahun, ia dan istrinya memiliki banyak langganan, terutama orang asing, karena mereka fasih berbahasa Inggris. Bob dan istrinya tinggal di kawasan Kemang, Jakarta, di mana terdapat banyak menetap orang asing.

 

Tidak jarang pasangan tersebut dimaki pelanggan, babu orang asing sekalipun. Namun mereka mengaca pada diri sendiri, memperbaiki pelayanan. Perubahan drastis pun terjadi pada diri Bob, dari pribadi feodal menjadi pelayan. Setelah itu, lama kelamaan Bob yang berambut perak, menjadi pemilik tunggal super market (pasar swalayan) Kem Chicks. Ia selalu tampil sederhana dengan kemeja lengan pendek dan celana pendek.

 

Bisnis pasar swalayan Bob berkembang pesat, merambah ke agribisnis, khususnya holtikutura, mengelola kebun-kebun sayur mayur untuk konsumsi orang asing di Indonesia. Karena itu ia juga menjalin kerjasama dengan para petani di beberapa daerah.

 

Bob percaya bahwa setiap langkah sukses selalu diawali kegagalan demi kegagalan. Perjalanan wirausaha tidak semulus yang dikira. Ia dan istrinya sering jungkir balik. Baginya uang bukan yang nomor satu. Yang penting kemauan, komitmen, berani mencari dan menangkap peluang.

 

Di saat melakukan sesuatu pikiran seseorang berkembang, rencana tidak harus selalu baku dan kaku, yang ada pada diri seseorang adalah pengembangan dari apa yang telah ia lakukan. Kelemahan banyak orang, terlalu banyak mikir untuk membuat rencana sehingga ia tidak segera melangkah. “Yang paling penting tindakan,” kata Bob.

 

Keberhasilan Bob tidak terlepas dari ketidaktahuannya sehingga ia langsung terjun ke lapangan. Setelah jatuh bangun, Bob trampil dan menguasai bidangnya. Proses keberhasilan Bob berbeda dengan kelaziman, mestinya dimulai dari ilmu, kemudian praktik, lalu menjadi trampil dan profesional.

Menurut Bob, banyak orang yang memulai dari ilmu, berpikir dan bertindak serba canggih, arogan, karena merasa memiliki ilmu yang melebihi orang lain.

 

Sedangkan Bob selalu luwes terhadap pelanggan, mau mendengarkan saran dan keluhan pelanggan. Dengan sikap seperti itu Bob meraih simpati pelanggan dan mampu menciptakan pasar. Menurut Bob, kepuasan pelanggan akan menciptakan kepuasan diri sendiri. Karena itu ia selalu berusaha melayani pelanggan sebaik-baiknya.

 

Bob menempatkan perusahaannya seperti sebuah keluarga. Semua anggota keluarga Kem Chicks harus saling menghargai, tidak ada yang utama, semuanya punya fungsi dan kekuatan.

 

Anak Guru

 

Kembali ke tanah air tahun 1967, setelah bertahun-tahun di Eropa dengan pekerjaan terakhir sebagai karyawan Djakarta Lloyd di Amsterdam dan Hamburg, Bob, anak bungsu dari lima bersaudara, hanya punya satu tekad, bekerja mandiri. Ayahnya, Sadino, pria Solo yang jadi guru kepala di SMP dan SMA Tanjungkarang, meninggal dunia ketika Bob berusia 19.

 

Modal yang ia bawa dari Eropa, dua sedan Mercedes buatan tahun 1960-an. Satu ia jual untuk membeli sebidang tanah di Kemang, Jakarta Selatan. Ketika itu, kawasan Kemang sepi, masih terhampar sawah dan kebun. Sedangkan mobil satunya lagi ditaksikan, Bob sendiri sopirnya.

 

Suatu kali, mobil itu disewakan. Ternyata, bukan uang yang kembali, tetapi berita kecelakaan yang menghancurkan mobilnya. ”Hati saya ikut hancur,” kata Bob. Kehilangan sumber penghasilan, Bob lantas bekerja jadi kuli bangunan. Padahal, kalau ia mau, istrinya, Soelami Soejoed, yang berpengalaman sebagai sekretaris di luar negeri, bisa menyelamatkan keadaan. Tetapi, Bob bersikeras, ”Sayalah kepala keluarga. Saya yang harus mencari nafkah.”

 

Untuk menenangkan pikiran, Bob menerima pemberian 50 ekor ayam ras dari kenalannya, Sri Mulyono Herlambang. Dari sini Bob menanjak: Ia berhasil menjadi pemilik tunggal Kem Chicks dan pengusaha perladangan sayur sistem hidroponik. Lalu ada Kem Food, pabrik pengolahan daging di Pulogadung, dan sebuah ”warung” shaslik di Blok M, Kebayoran Baru, Jakarta. Catatan awal 1985 menunjukkan, rata-rata per bulan perusahaan Bob menjual 40 sampai 50 ton daging segar, 60 sampai 70 ton daging olahan, dan 100 ton sayuran segar.

 

”Saya hidup dari fantasi,” kata Bob menggambarkan keberhasilan usahanya. Ayah dua anak ini lalu memberi contoh satu hasil fantasinya, bisa menjual kangkung Rp 1.000 per kilogram. ”Di mana pun tidak ada orang jual kangkung dengan harga segitu,” kata Bob.

 

Om Bob, panggilan akrab bagi anak buahnya, tidak mau bergerak di luar bisnis makanan. Baginya, bidang yang ditekuninya sekarang tidak ada habis-habisnya. Karena itu ia tak ingin berkhayal yang macam-macam.

 

Haji yang berpenampilan nyentrik ini, penggemar berat musik klasik dan jazz. Saat-saat yang paling indah baginya, ketika shalat bersama istri dan dua anaknya.

Categories: TOKOH | Leave a comment

Create a free website or blog at WordPress.com.